Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panwaslu Laporkan Keberadaan Anak-anak Berkaus Anies-Sandi Saat Kampanye

Kompas.com - 29/01/2017, 13:52 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan anak-anak yang memakai kaus Anies-Sandi saat kampanye akbar di Stadion Soemantri Brodjonegoro, di Kuningan, Jakarta Selatan, akan dilaporkan ke panitia pengawas pemilu (Panwaslu) tingkat kecamatan.

Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) Kelurahan Karet Kuningan, Dalilan, yang memantau jalannya kampanye menyaksikan langsung adanya pelanggaran tersebut.

Menurut Dalilan, anak-anak memakai atribut kampanye terlihat di pintu masuk depan stadion.

"Tadi di depan ada, memang kaus khusus anak-anak. Di sini (dalam lapangan) enggak terlalu banyak (yang pakai kaus)," kata Dalilan, saat ditemui di kampanye akbar tersebut, Minggu (29/1/2017).

Selain yang memakai kaus, Dalilan juga melihat anak-anak yang membawa atribut kampanye lainnya, seperti spanduk. Dia menyebut kemungkinan atribut kampanye itu milik orangtua yang dipegang para anak-anak tersebut.

"Memang atribut ada, biasanya punya orangtua. Yang terpenting jangan kaos," ujar Dalilan.

"Nanti saya buat dua laporan, pertama laporan foto dan laporan tulis," ujar Dalilan.

Pandangan Kompas.com, anak-anak terlihat memakai kaus bergambar Anies-Sandi dengan tulisan nomor tiga. Baju yang mereka kenakan terlihat berukuran besar sehingga kedodoran.

Baju kaus yang dikenakan anak-anak ini bertuliskan "Anies Sandi naik, pendidikan baik, sembako murah, cark kerja mudah". Ada pula anak-anak yang memegang spanduk.

Ketua Umum DPW PKS DKI Syakir Purnomo saat dikonfirmasi mengaku pihaknya sudah mengingatkan massa pendukung untuk tidak membawa anak-anak mereka.

"Sebenarnya kita sudah imbau peserta kampanye titip anak di rumah, tapi tidak semua keluarga peserta punya pembantu di rumah. Jadi kondisinya sudah kita ingatkan para peserta," ujar Syakir.

Kompas TV Sandiaga Uno Dapat Penghargaan dari Muri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com