Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Ahok "Blusukan" di Lokasi yang Sepi

Kompas.com - 02/02/2017, 15:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama, blusukan ke Jalan Pegasing, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (2/2/2017).

Terlihat tak ada persiapan yang dilakukan partai politik pendukung ataupun warga untuk menyambut kedatangan pria yang akrab disapa Ahok tersebut.

Hanya ada beberapa orang di jalan serta di depan rumah mereka masing-masing. Setelah turun dari mobil, Ahok langsung menyusuri jalan.

Dia menyapa beberapa warga yang sedang membentuk tenda untuk hajatan pernikahan.

"Lho Pak Ahok," kata seorang warga sambil berjalan mendekati Ahok. Kemudian, warga lainnya juga mendekat dan menyalami Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu melanjutkan blusukan dengan melihat Taman Cempaka.

"Ini punya Pemprov DKI ya tamannya? Luas banget lho ini tamannya," kata Ahok kepada ajudannya.

Setelah melihat-lihat, Ahok baru mengetahuinya bahwa taman tersebut di bawah pengelolaan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Setelah menyusuri jalan, barulah warga berbondong-bondong ke luar dari rumah sehingga suasana mendadak ramai.

Banyak warga yang mendekati dan meminta foto bersama Ahok.

"Eh Pak Ahok. Ayo Pak, ngopi dulu Pak di rumah saya," kata seorang warga kepada Ahok.

"Di sini lampu jalan ada ya. Tiap hari suka main ke taman di sana, Bu?" tanya Ahok kepada seorang warga.

"Tiap pagi, siang, sore, kami ke taman di sana," kata dia menjawab Ahok.

"Bagus. Berarti tamannya bermanfaat," ucap Ahok.

(Baca: Ahok: Rumah Ini Mau Digusur, Bohong Bu!)

Kemudian, warga meminta Ahok untuk mengaspal jalan di permukiman mereka. Terlihat banyak lubang, batu, kubangan, serta pasir di jalan permukiman setempat, dan ada beberapa titik jalan yang belum diaspal.

"Tahun ini, kami hotmix jalannya ya, Bu," kata Ahok.

Warga mengaku tidak mengetahui rencana kedatangan Ahok di lingkungan tempat tinggal mereka. Setelah Ahok berkeliling, barulah warga mengetahui dan berkerumun mendekati gubernur non-aktif DKI Jakarta tersebut.

Warga yang awalnya berada di dalam rumah langsung keluar dan mendekati Ahok.

(Baca: "Blusukan" di Ciracas, Ahok Bertanya kepada Warga soal Banjir)

Kompas TV Ahok Janji Bangun Bioskop Bersubsidi di Pasar Tradisional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com