Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Anies soal Kekerasan di Sekolah, Ahok Ceritakan Guru Adiknya

Kompas.com - 10/02/2017, 22:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta Anies Baswedan mempertanyakan kepada calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengenai tindakan dari Pemprov DKI Jakarta dalam menanggulangi kekerasan di sekolah.

Anies menjelaskan, sekitar 84 persen terjadinya kekerasan anak-anak di sekolah.

"Sebetulnya sudah kami lakukan, kalau ada bullying atau kekerasan pasti kami keluarkan dari sekolah negeri, dan itu banyak yang protes," kata Basuki alias Ahok, dalam debat publik, di Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Ahok menyebut, tingkat tawuran anak sekolah di Jakarta menurun. Kemudian, Ahok menceritakan pengalaman sang adik, Fifi Leyti Indra yang pernah tinggal kelas saat duduk di bangku kelas 3 SD. Saat itu, Fifi dan teman-temannya terlibat tawuran. Meskipun ayahnya merupakan pendonor bagi sekolah, Fifi tetap dihukum.

"Guru namanya Ibu Bondet, usia 80-an memutuskan seluruh kelas, (anak-anaknya) tidak boleh naik kelas satu tahun," kata Ahok.

Sang ayah, Indra Tjahaja Purnama, protes. Namun, Bondet tetap pada keputusannya. Berkat hukuman itu, kata Ahok, Fifi bisa masuk SMA 1 Budi Oetomo, Universitas Indonesia, dan lulus cum laude di Melbourne. (Baca: Asyiknya Anies dan Djarot Mengobrol Saat Jeda Iklan Debat Ketiga)

Menurut Ahok, nasib Fifi bisa saja berbeda. Jika tidak mendapat sanksi dari Bondet.

"Ini yang kami terapkan di Jakarta. Kalau ada yang nekat berantem atau bullying, kami keluarkan atau tidak naik kelas. Belajar (berantem saja di) ring tinju," kata Ahok.

Kompas TV Kejadian Unik dan Lucu di Debat Putaran Kedua Cagub Dki Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com