Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil "Real Count" Pilkada Bisa Dilihat 2 Hari Setelah Pencoblosan

Kompas.com - 14/02/2017, 13:49 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, KPU DKI telah menyiapkan 160 petugas operator untuk memindai dan mengunggah formulir C1 hasil penghitungan suara di setiap TPS mulai Rabu (15/2/2017) malam.

Dengan demikian, warga DKI Jakarta bisa cepat mengetahui hasil penghitungan suara pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

KPU DKI Jakarta menargetkan formulir C1 dari 13.023 TPS di Jakarta selesai diunggah ke laman sistem informasi penghitungan suara (Situng) KPU RI maksimal dua hari seusai pemungutan dan penghitungan suara.

"Dalam 1-2 hari itu sudah selesai di 13.023 TPS. Jadi masyarakat bisa mendapatkan informasi lebih awal, tetapi ini bukan hasil resmi," ujar Sumarno di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2017).

(Baca juga: Ini Kategori TPS yang Dianggap Rawan Saat Pilkada DKI 2017)

Sumarno mengatakan, selesai penghitungan suara, formulir C1 dari tiap TPS akan dikirim ke tingkat provinsi.

Pemindaian dan pengunggahan formulir C1 akan dipusatkan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Selain mengunggah formulir C1, petugas operator akan memasukkan data hasil penghitungan suara. Data dan formulir C1 tersebut bisa dilihat langsung oleh masyarakat.

"Itu bisa dilihat bahkan bisa di-download, kemudian akan dilakukan entry data. KPU DKI sudah menyiapkan 160 tugas operator yang akan meng-entry data dan memindai C1 itu," kata dia.

(Baca juga: Mewaspadai Politik Uang pada Pilkada DKI 2017)

Meski begitu, hasil real count pilkada tersebut bukan merupakan hasil resmi dari KPU DKI.

Sebabnya, hasil resmi penghitungan suara yang resmi yakni yang direkap secara berjenjang dari tingkat kecamatan hingga provinsi.

"Hasil resmi KPU adalah yang dilakukan penghitungan secara manual dan berjenjang. Jadi tanggal 15 dihitung di TPS, tanggal 16-22 dilakukan rekap di kecamatan, tanggal 22-25 di tingkat kota, dan 25-27 di tingkat provinsi," ucap Sumarno.

Kompas TV Ada hal-hal yang sepertinya sepele, tetapi wajib kamu perhatikan, saat melakukan pencoblosan di pilkada 15 Februari 2017. KPU melarang warga melakukan swafoto di bilik suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com