Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan pada Pemilih dan Politik Uang Jadi Perhatian Polisi

Kompas.com - 14/02/2017, 14:56 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua hal yang menjadi perhatian polisi dalam mengamankan pencoblosan Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Rabu (15/2/2017), adalah tekanan pada pemilih serta politik uang.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, hal ini didasarkan pada indikasi yang dicatat polisi.

"Substansi yang paling penting adalah pertama adanya indikasi penekanan pada pemilih untuk memilih pasangan tertentu. Itu tak boleh, ancamannya ada," kata Argo di Jakarta, Selasa (14/2/2017).

(Baca juga: Tahapan Pilkada DKI Jakarta untuk Satu dan Dua Putaran)

Argo mengatakan, saat ini pihaknya belum menemukan laporan soal tekanan atau intimidasi terhadap pemilih.

"Kedua, money politic kami mendengar ada informasi. Sebab itu kami membentuk operasi tangkap tangan money politic," kata dia.

Kendati demikian, Argo enggan membeberkan indikasi money politic yang ditemukan polisi.

Ia hanya mengingatkan, siapa pun yang terlibat dalam pilkada dan berani memengaruhi orang lain untuk memilih atau tidak memilih calon tertentu, baik dengan tekanan maupun iming-iming materi, akan dijerat dengan undang-undang yang berlaku.

Jika ada yang terbukti menghalangi seseorang untuk menggunakan hak pilihnya, akan dijerat dengan Pasal 182a Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016.

Ancaman hukumannya, paling singkat 2 tahun dan paling lama 6 bulan. (Baca juga: Ini Kutipan Para Calon di Debat Terakhir Pilkada DKI Jakarta)

Jika tim OTT money politic menemukan adanya transaksi dalam bentuk uang atau barang lainnya terkait pemilihan, pemberinya akan dikenakan Pasal 187 UU Pemilukada dengan ancaman hukuman dari 36 hingga 72 bulan.

Penerimanya juga diproses dengan Pasal 187b dengan ancaman hukuman 32 hingga 72 bulan.

Kompas TV Ada hal-hal yang sepertinya sepele, tetapi wajib kamu perhatikan, saat melakukan pencoblosan di pilkada 15 Februari 2017. KPU melarang warga melakukan swafoto di bilik suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com