Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Penghuni Rusun Korban Gusuran Bicara soal Pilihan Gubernur

Kompas.com - 15/02/2017, 14:57 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk Erwin (28), tinggal di Rusun Marunda sekarang bukan keinginan pribadinya. Ia terpaksa memboyong istri dan anaknya ke Rusun Marunda satu tahun lalu setelah tempat tinggalnya di kawasan Kalijodo digusur Pemprov DKI Jakarta.

"Waktu pindah saya dijanjikan di sini (Rusun Marunda) lebih mudah nyari pekerjaan. Kenyataanya sekarang susah. Di sini, untuk makan sehari-hari saja dicukup-cukupin," kata Erwin saat mengobrol dengan Kompas.com di depan TPS 36, Rusun Marunda, Jakarta Utara, Rabu (15/2/2017).

Lokasi Rusun Marunda yang jauh dari pusat kota dan fasilitas yang belum lengkap membuat Erwin tak kerasan tinggal di rumahnya yang sekarang. Pengalaman itu yang akhirnya menjadi pertimbangan Erwin memilih di pilkada.

"Pengalaman yang lalu biarlah berlalu, semoga yang baru membawa perubahan," kata Erwin.

Berbeda dengan Erwin ada Dicky (65), warga Rusun Marunda yang berporfesi sebagai seorang pelaut.

Kompas.com bertemu dengan Dicky di bus Transjakarta ke arah Rusun Marunda. Dicky baru saja selesai belanja sayuran di pasar.

"Saya dulu tinggal di (Tanjung) Priok. Sudah empat tahun tinggal di Rusun Marunda. Saya senang tinggal di sini, air bersih, gedung saya di B1 juga yang paling bersih. Transportasi sekarang mudah karena ada transjakarta ini," kata Dicky.

Buatnya tinggal di Rusun Marunda lebih baik daripada harus tinggal di Tanjung Priok. Dicky mohon diri kepada saya, "Saya mau siap-siap nyoblos ke TPS," katanya. (Baca: Di Rusun Marunda, Pemilih yang Sakit Didatangi Petugas KPPS)

Tak ada yang tahu siapa yang dipilih Erwin dan Dicky di balik bilik suara, tetapi keduanya sama sama mengaku bersemangat menggunakan hak suara mereka untuk menentukan pemimpin DKI Jakarta lima tahun mendatang.

Kompas TV Lantas aturan-aturan seperti apa yang tergolong sebagai pelanggaran di hari tenang dan sejauh mana temuan Bawaslu Provinsi DKI Jakarta soal pelanggaran selama proses pilkada? Kompas Petang akan berbincang dengan anggota Bawaslu DKI Jakarta, Muhammad Jufrii.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com