Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Teman Ahok": Kalau Merasa Disia-siakan, Kami Tak Perlu Ngomong Lagi tentang Itu

Kompas.com - 16/02/2017, 11:07 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — "Teman Ahok" tidak menjadi garda terdepan dalam pemenangan pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Peran partai politik pengusung lebih besar dalam hal itu dibandingkan Teman Ahok.

Apakah Teman Ahok merasa disia-siakan?

"Kalau dibilang disia-siakan, kami rasa sudah enggak perlu ngomong soal itu sih. Kami harus lebih dewasa saja. Kami punya cara sendiri untuk memenangkan Pak Ahok, begitu pun parpol," ujar pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, kepada Kompas.com, Kamis (16/2/2017).

Singgih mengatakan, bukan saatnya membandingkan peran Teman Ahok dengan partai pengusung. Sejak awal, Teman Ahok sudah menerima ketika Basuki memilih jalur partai politik sebagai kendaraannya dalam pilkada.

Singgih mengatakan, apa yang terjadi hari ini merupakan hasil dari keputusan Basuki memilih parpol. Tidak ada yang perlu disesali dari itu. Sebab, pada akhirnya, Basuki atau Ahok maju ke putaran kedua dengan kendaraan parpol.

"Kemarin itu kami kan juga sudah maksimal ya perjuangin bapak. Walau ya sedikit banyak bapak enggak pernah ngomong soal Teman Ahok lagi, tetapi ini sudah jalan paling baiklah. Kami kan support enggak perlu terlalu kelihatan," ujar Singgih.

Singgih belum tahu apa yang akan dilakukan Teman Ahok untuk memenangkan pasangan Basuki-Djarot pada putaran dua. Singgih mengatakan, saat ini mereka ingin istirahat terlebih dahulu.

Jika nantinya terlibat, Singgih mengatakan, Teman Ahok hanya akan menjadi tim pendukung saja. Garda depan tim pemenangan akan tetap ada pada parpol pengusung.

"Kami masih sama komitmennya mau menangin bapak, tetapi kami tidak jadi garda terdepan karena ada parpol yang mungkin lebih kuat. Tetapi, yang jelas, kami mau istirahat dulu," ujar Singgih.

Kompas TV Silaturahim Partai Pendukung dan Teman Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com