Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik: Visi-Misi Demokrat Bersentuhan Banget dengan Kami

Kompas.com - 22/02/2017, 20:12 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Mohamad Taufik, menilai bahwa Partai Demokrat memiliki kesamaan dengan pihaknya.

Kesamaan ini disebut Taufik akan bermuara pada dukungan dari Partai Demokrat bagi pasangan Anies-Sandi menjelang putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Saya kira sih (Partai Demokrat) enggak (netral). Sulit alasan apa pun untuk tidak bersama kami, karena visi-misinya bersentuhan banget dengan kami," kata Taufik di posko pemenangan Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/2/2017).

Taufik tidak menjelaskan lebih lanjut apa visi-misi Partai Demokrat yang dinilai sama dengan kubunya.

Namun, Taufik yakin kali ini Partai Demokrat akan memberikan dukungannya untuk Anies-Sandi ketimbang untuk pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

(Baca juga: Sekjen Golkar: Kami Komunikasi dengan Semua, Termasuk Demokrat)

Menurut dia, komunikasi dengan Partai Demokrat akan dilakukan secara bertahap. Untuk saat ini, pihaknya masih intens melakukan komunikasi politik dengan PPP, PKB, dan PAN.

Baik Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN merupakan koalisi parpol pengusung dan pendukung pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Keempat parpol tersebut tengah jadi perbincangan karena Agus dan Sylvi diprediksi tidak akan lanjut ke putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Hal ini dianggap tidak lepas dari hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei soal Pilkada 15 Februari 2017 lalu yang menampilkan pasangan Agus dan Sylvi dengan suara paling sedikit.

Jika memasuki putaran kedua, dukungan resmi dari keempat parpol tadi masih akan jadi perebutan kubu Anies-Sandi dan Basuki-Djarot.

(Baca juga: Roy Suryo: Soal Sikap Demokrat di Putaran Kedua, Lihat Warna Baju Saya)

Kompas TV PPP kubu Djan Faridz mendeklarasikan dukungan untuk Ahok-Djarot di putaran kedua Pilkada Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hari Ini, Dishub Jaksel Jaring 6 Jukir Liar di Minimarket Kawasan Kemang dan 3 di Kebayoran Baru

Hari Ini, Dishub Jaksel Jaring 6 Jukir Liar di Minimarket Kawasan Kemang dan 3 di Kebayoran Baru

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Megapolitan
Terlilit Utang Rp 10 Juta, Seorang Pria Nekat Curi 6 Ban Mobil Beserta Peleknya

Terlilit Utang Rp 10 Juta, Seorang Pria Nekat Curi 6 Ban Mobil Beserta Peleknya

Megapolitan
Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Megapolitan
Jukir Liar di Tebet Masih Bandel, Bisa Kena Sanksi Denda atau Kurungan

Jukir Liar di Tebet Masih Bandel, Bisa Kena Sanksi Denda atau Kurungan

Megapolitan
Misteri Kematian Pria di Kali Sodong, Wajah Lebam Korban Saat 'Video Call' Keluarga Jadi Pertanyaan

Misteri Kematian Pria di Kali Sodong, Wajah Lebam Korban Saat "Video Call" Keluarga Jadi Pertanyaan

Megapolitan
Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar 'Study Tour', DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar "Study Tour", DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Megapolitan
Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com