Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Bersihkan Sungai di Jakarta Bukan PPSU tetapi PHL dari Badan Air

Kompas.com - 03/03/2017, 20:56 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji melihat ada kekeliruan informasi yang diterima masyarakat mengenai satuan petugas yang membersihkan sungai-sungai di Jakarta.

Isnawa mengatakan, seringkali masyarakat mengira satuan petugas yang membersihkan sungai di Jakarta adalah petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU). Padahal, kata Isnawa, satuan yang membersihkan sungai-sungai adalah petugas harian lepas (PHL) dari Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air.

UPK Badan Air adalah unit yang berada di bawah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan.

"Terkadang PHL saya cemburu karena yang berhasil membersihkan sungai, waduk, danau sampai pesisir pantai dan laut di Kepulauan Seribu itu PHL UPK Badan Air Dinas Kebersihan, bukan PPSU," kata Isnawa kepada Kompas.com, Jumat (3/3/2017).

Baik PHL Dinas Kebersihan maupun PPSU memang mengenakan seragam berwarna oranye. Hal inilah yang ditengarai menjadi penyebab banyak orang mengira pasukan oranye yang membersihkan sungai adalah PPSU.

Berbeda dengan PHL Dinas Kebersihan yang lebih fokus pada masalah kebersihan, PPSU memiliki tugas lain selain membersihkan selokan di permukiman-permukiman warga. Tugas itu mulai dari menambal jalan berlubang, memperbaiki lampu penerangan, hingga memangkas pohon.

Selain itu, dalam struktur organisasi pemerintahan, PPSU berada di bawah komando lurah. Jumlah mereka minimal 70 orang per kelurahan.

Kendati mencoba mengklarifikasi informasi yang keliru, Isnawa menyatakan tak mempermasalahkan hal tersebut.

"Karena bajunya sama-sama oranye ya kami disebut pasukan oranye, baik PHL dan PPSU. Enggga ada masalah karena kami bekerja untuk Jakarta yang lebih baik," kata Isnawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com