Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Ada yang Tak Setuju Makam Mbah Priok Dijadikan Cagar Budaya

Kompas.com - 04/03/2017, 15:04 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok  mengatakan, dirinya pernah ditemui salah satu mantan pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta saat Ahok hendak menjadikan Makam Mbah Priok sebagai sebuah cagar budaya.

Dalam pertemuan itu, mantan pejabat yang tak disebutkan namanya itu meminta Ahok untuk tidak menjadikan Makam Mbah Priok sebagai cagar budaya. Pejabat itu, kata Ahok, mengatakan bahwa hal itu akan merugikan Ahok bila nanti masih tetap menjadi Gubernur DKI.

Ahok saat ini mengikuti Pilkada DKI sebagai calon gubernur DKI. Ahok berpikir omongan orang itu tak masuk akal karena itu ia menolak saran itu.

"Dia tegur saya. Katanya ini akan buat saya rugi. Saya bilang terserah. Berarti ada di lingkungan Pemda DKI yang tidak suka ini jadi kawasan cagar budaya," kata Ahok saat mendatangangi Makam Mbah Priok, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2017).

Ahok menduga ada pihak-pihak yang berniat memanfaatkan lahan Mbah Priok untuk maksud tidak baik. Soalnya, lahan Makam Mbah Priok berada di kawasan industri yang memiliki nilai tanah yang sangat mahal.

Ahok mengatakan, hal itu juga yang menjadi alasan mengapa dia kesal saat mengetahui ada kesalahan dalam SK Gubernur DKI Jakarta tentang penetapan Makam Mbah Priok sebagai cagar budaya. Saat hendak membacakan SK, Ahok kesal menemukan adanya kesalahan redaksional dalam SK itu.

Harusnya kalimat dalam SK itu adalah "dilindungi sebagai cagar budaya". Namun dalam SK yang hendak dibaca Ahok tertulis "diduga sebagai cagar budaya".

"Maka saya begitu marah membaca kata "diduga". Kalau diduga semuanya kan mengharapkan paling-paling Ahok nggak jadi gubernur lagi, ini akan diubah. Mohon maaf, bisa saja kata "dugaan" Ahok itu salah. Jadi mereka bikin dugaan yang baru," ujar Ahok.

Baca: Ahok Kesal, SK Gubernur Tentang Cagar Budaya Makam Mbah Priok Salah

Kendala penetapan cagar budaya untuk makam itu juga sempat terjadi saat Ahok hendak mengadakan rapat pimpinan untuk membahas penetapan SK tersebut. Para pimpinan di  Pemprov DKI, lanjut Ahok, enggan untuk membahas hal itu.

"Saya minta rapat dengan pimpinan, mereka takut, nggak mau bahas. Ya sudah, saya mau bahas, akhirnya dibahas," kata Ahok.

Pemprov DKI menetapkan SK Gubernur DKI terkait cagar budaya Mbah Priok pada 3 Maret 2017.

Lihat: Kata Ahok, Makam Mbah Priok Bisa Jadi Wisata Religi pada 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com