Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain dari Giring, Bawaslu DKI Butuh Keterangan dari 2 Terlapor Lain

Kompas.com - 15/03/2017, 21:16 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan, pihaknya telah memanggil vokalis grup band Nidji, Giring Ganesha, untuk dimintai keterangan terkait laporan mengenai dugaan politik uang yang dituduhkan kepada Giring. 

Adapun Giring memenuhi panggilan Bawaslu pada Selasa (14/3/2017) malam. Namun, menurut Mimah, Bawaslu masih membutuhkan keterangan pihak lain.

"Ada beberapa keterangan yang masih kami butuhkan yang kami enggak dapatkan dari Giring," ujar Mimah kepada Kompas.com di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017).

Selain Giring, ada dua orang lainnya yang dilaporkan atas dugaan politik uang terkait pembagian bahan pokok di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat (10/3/2017).

Bawaslu DKI akan meminta keterangan kedua terlapor tersebut yang belum memenuhi panggilan Bawaslu.

"Nah dua ini kami butuhkan keterangannya karena keterangan dari Giring itu belum bisa menjelaskan peristiwa yang ada terjadi di lapangan," kata dia.

(Baca juga: Giring Nidji Dilaporkan ke Bawaslu atas Dugaan Politik Uang)

Selain mendengarkan keterangan dari Giring, Bawaslu DKI Jakarta telah mendengarkan keterangan dari pelapor dan saksi-saksi.

Mimah mengatakan, Giring dan dua terlapor lainnya boleh mengajukan saksi untuk dimintai keterangan jika mereka menginginkannya.

"Nanti setelah itu, kalau memang tidak ada lagi, baru kami rapatkan dengan tim gakkumdu (penegakan hukum terpadu) apakah dari keterangan-keterangan tersebut ada fakta yang memang terbukti mengarah kepada dugaan politik uang," ucap Mimah.

Giring dan dua terlapor lainnya dilaporkan ke Bawaslu DKI pada Senin (13/3/2017) karena disebut telah membagikan bahan pokok dengan memakai baju kotak-kotak khas pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Penanganan laporan pelanggaran dilakukan selama lima hari sejak resmi dilaporkan oleh pelapor yang didampingi Advokat Cinta Tanah Air (ACTA).

Sementara itu, Giring membantah dugaan telah melakukan politik uang tersebut. Selain itu, dia menampik tuduhan yang menyebut dirinya mengenakan baju kotak-kotak.

"Saya baru kelar dari Bawaslu. Ya enggak mungkinlah (politik uang), saya enggak ngeluarin sepeser pun. Saya bukan tipe-tipe orang yang kayak begitulah," kata Giring dihubungi lewat telepon, Selasa (14/3/2017) malam.

(Baca juga: Giring "Nidji" Bantah Lakukan Politik Uang)

Giring menyampaikan, kedatangannya ke Kampung Melayu murni untuk kegiatan sosial. Dia mengatakan, ketika itu dia juga menemani ibundanya membagikan bahan pokok kepada warga di sana.

"Ibu saya itu kan hobinya. Dia punya sekumpulan orang yang suka bantuin orang. Jadi ya dipelintirlah, ya salah, namanya juga dipelintir," ucap Giring.

"Tapi yang saya sedih tuh begini, niat baik sekarang, tetapi malah kayak begini. Saya kalau memberi saya berusaha tangan kiri saya enggak tahu," ujarnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com