Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggaran Ini yang Banyak Terjadi dalam 2 Pekan Operasi Simpatik Jaya

Kompas.com - 15/03/2017, 22:15 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama dua pekan Operasi Simpatik Jaya 2017 digelar, polisi menemukan bahwa pelanggaran yang paling banyak dilakukan yakni tidak membawa kelengkapan surat.

Jenis pelanggaran ini menjadi yang terbanyak dilakukan, baik oleh pengendara sepeda motor maupun oleh pengendara mobil.

"Kelengkapan surat-surat dilanggar 6.022 pengendara motor dan 2.357 pengendara mobil," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/3/2017).

(Baca juga: Ini Kawasan yang Dijadikan Daerah Operasi Simpatik Jaya)

Adapun pelanggaran lainnya yang sering ditemukan dari pengendara motor antara lain pelanggaran tidak mengenakan helm (4.109), melawan arus (1.624), marka berhenti (1.391), rambu larangan berputar (1.294), kelengkapan kendaraan (1.695), dan boncengan lebih dari satu orang (554).

Sementara itu, untuk pelanggaran yang dilakukan pengendara mobil antara lain rambu parkir (1.217), sabuk keselamatan (738), rambu berhenti (925), dan rambu larang putar (984).

"Tidak ada yang ditilang, totalnya kami sudah menegur 40.239 pengendara," kata Argo.

Operasi Simpatik akan digelar selama 21 hari, yaitu mulai 1-21 Maret 2017. Di wilayah hukum Polda Metro Jaya, ada 2.000 personel di Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Depok yang akan menggelar operasi itu.

(Baca juga: Dua Hari Operasi Simpatik, Polisi Tegur 4.242 Pengguna Kendaraan)

Edukasi dan kampanye keselamatan akan menjadi fokus kepolisian dalam Operasi Simpatik 2017.

Sejumlah kegiatan kampanye yang dilakukan yakni penyuluhan, pemasangan spanduk dan stiker, hingga polisi ke sekolah dan kampus.

Kompas TV Ada yang menarik dari gelaran operasi simpatik agung 2017 yang dilaksanakan oleh jajaran gabungan Kepolisian Polres Klungkung Bali bersama Dinas Perhubungan setempat. Setiap pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm tidak ditilang melainkan dihadiahi helm gratis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com