Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Enggak Bisa Satu Solusi untuk Semua Permasalahan

Kompas.com - 27/03/2017, 17:03 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menyatakan tidak bisa menerapkan satu solusi untuk seluruh masalah penataan permukiman di DKI Jakarta. Parnyataan Sandiaga itu merupakan salah satu masukan dari peneliti arsitektur dan tata kota Universitas Tarumanagara, Darrundono, beberapa waktu lalu.

"Ada tiga masalah utama yang Pak Darrundono sampaikan. Beliau adalah birokrat yang sangat berpengalaman dari zaman Bang Ali (Sadikin). Kami diantar juga oleh Pak Boy Sadikin. Pertama, pembangunan kita ke depan itu fokusnya harus ke rakyat miskin terutama," kata Sandi, kepada Kompas.com, di Menara Karya, Jakarta Selatan, Senin (27/3/2017).

Kedua, kata Sandi, merancang penataan permukiman harus menerapkan berbagai pendekatan, termasuk melibatkan warga setempat. Dia mencontohkan proyek Muhammad Husni Thamrin, sebuah proyek besar perbaikan kampung di Jakarta pada 1970-an.

"Kenapa proyek MH Thamrin itu sangat sukses, yang dia ketuai waktu itu, karena ada aspek dialog dengan warga setempat. Lalu ketiga, soal keharusan proyek itu berkelanjutan," tutur Sandi.

(baca: Sandiaga: Pak Djarot Kan Bukan Ahli Hukum, Selayaknya Jangan Komentar)

Sandi menjelaskan, wujud proyek yang berkelanjutan adalah tidak membuat warga mencabut akar kehidupan sosial dan ekonominya. Justru, masyarakat di kawasan yang ditata perlu diberikan solusi untuk mengembangkan kehidupan sosial dan roda ekonomi atau usahanya selama ini.

"Jakarta itu pernah menang "Aga Khan Awards" untuk proyek MH Thamrin, namanya kampung improvement. Dia bilang, enggak semuanya bisa diselesaikan dengan kampung deret. Ada masing-masing solusi untuk masing-masing kondisi yang ada di lapangan," ujar Sandi.

Dari masukan Darrundono, Sandi membayangkan membangun Jakarta seperti pembangunan di Tokyo, Jepang. Pembangunan yang dimaksud dalam arti memperbanyak hunian vertikal dan memaksimalkan ruang terbuka.

"Enggak bisa semuanya diberikan yang disebutkan one size fits all. Satu solusi untuk semua permasalahan. Misalnya di bantaran kali, semuanya seperti itu. Itu yang diingatkan oleh beliau," ucap Sandi.

(baca: Sandiaga Klaim Mulai Didukung Warga Perumahan)

Kompas TV Memasuki putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, pasangan calon nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, kembali mendapatkan kekuatan baru,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com