Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkot KWK Harus Lolos Seleksi untuk Terintegrasi dengan Transjakarta

Kompas.com - 03/04/2017, 12:28 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan angkutan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) yang terintegrasi dengan bus Transjakarta harus lolos seleksi terlebih dahulu.

Oleh sebab itu, jumlah angkutan KWK yang sudah terintegrasi masih akan terus bertambah.

"Hari ini kita coba 75 unit KWK dulu, nanti bertambah terus bersamaan dengan pemeriksaan dari tim evaluasi kami. Karena kami tidak toleran terkait safety (keamanan) dan kenyamanan, yang kami seleksi ini yang masuk standar kelayakan Transjakarta," ujar Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (3/4/2017).

Jumlah angkutan KWK di Jakarta ada sebanyak 6.350 mobil. Evaluasi terhadap seluruh angkutan itu masih terus dilakukan secara bertahap.

Ketua Umum KWK, La Ode Djeni Hasmar berharap semua angkutan KWK bisa lolos seleksi dan bisa terintegrasi dengan PT Transjakarta.

"Insya Allah semua akan memenuhi syarat," ujar La Ode.

Baca: Integrasi dengan Transjakarta, Angkutan KWK Untung atau Buntung?

Beberapa hal yang dievaluasi adalah lampu kendaraan serta surat-surat kendaraannya. Terkait integrasi ini, PT Transjakarta mengeluarkan kartu baru berwarna biru yang bisa dibeli di tiap halte.

Warga yang memiliki kartu integrasi bus Transjakarta dan KWK itu bisa naik angkutan KWK gratis ke halte bus Transjakarta tujuan mereka. Kartu tersebut bisa dibeli dengan harga Rp 15.000 untuk pemakaian satu bulan.

Setelah itu, kartu bisa diperpanjang kembali dengan membayar Rp 15.000. Kartu tersebut hanya bisa dipakai pukul 05.00 WIB-09.00 WIB dan pukul 16.00 WIB-20.00 WIB.

Di luar itu, warga tidak bisa menggunakan kartu untuk naik angkot gratis. Warga yang tidak memiliki kartu juga tetap harus membayar pada jam-jam itu.

Baca: Integrasi KWK-Transjakarta Dimulai, Sumarsono Naik Angkot ke Balai Kota

Saat ini, ada 10 rute KWK yang sudah terintegrasi dengan bus Transjakarta yaitu Tanjung Priuk-Balakturi, Kelapa Gading-Terminal Rawamangun, Semper-Tipar Cakung, Pulogadung-Pejuang Jaya, Rawamangun-Klender, Terminal Cililitan-Condet, Cililitan Munjul, Pondok Labu-Pasar Kebayoran Lama, Lebak Bulus-Petukangan, dan Rawa Buaya-Grogol.

Saat sudah sampai di halte Transjakarta, warga tetap menggunakan kartu e-Money untuk menaiki bus Transjakarta. Budi mengatakan saat ini kartu yang digunakan memang masih berbeda.

"Karena sistem taping ini kalau mengikuti teknologi luar, terlalu mahal per unit Rp 40 juta. Kalau yang lokal belum bisa terintegrasi sistem Transjakarta," ujar Budi.

Kompas TV "Busway" Harus Steril, Pengendara: Efektif Ya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com