Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu Argumen Ahok dan Anies soal Rute Transjakarta

Kompas.com - 12/04/2017, 21:49 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada debat yang berlangsung Rabu (12/4/2017), calon gubernur DKI Jakarta nomor tiga Anies Baswedan dan pesaingnya, cagub nomor dua Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama sempat beradu argumen mengenai rute layanan bus transjakarta.

Anies menilai rute transjakarta disusun tidak mengakomodir kebutuhan warga. Namun hal itu dibantah oleh Ahok.

Dalam argumennya, Anies menilai rute transjakarta yang disusun saat ini masih mengacu hasil studi tahun 2007.

Ia menilai kondisi itu terjadi karena Pemprov DKI tidak melibatkan warga maupun pelaku usaha transportasi dalam penyusunan rute. Hal itulah yang dijanjikan Anies akan dilakukannya jika nantinya terpilih.

"Proses ini tidak top down, tapi buttom up. Teman-teman penyelengara selama ini minim diajak. Tapi nanti mereka yang akan terlibat bantu rumuskan," kata Anies.

Baca: Membandingkan Solusi Ahok dan Anies Mengatasi Mahalnya Ongkos Transportasi

Menanggapi hal itu, Ahok mengatakan penyusunan rute transjakarta sudah mengakomodir kebutuhan warga. Menurut Ahok, pihaknya sudah memiliki data mengenai rute-rute yang banyak dibutuhkan warga berdasarkan penerapan e-ticketing.

"Menempel tiket waktu keluar itulah buttom-up yang kita lakukan. Kami tahu persis Anda sampai ke mana," kata Ahok.

Ahok menyatakan, pada masa lalu, penumpang yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan ke Blok M bisa berpindah naik turun bus sebanyak tiga kali. Namun, hal itu dinyatakannya tidak terjadi lagi setelah dioperasikannya rute langsung.

"Kenapa kami tahu banyak penumpang yang pengIn Kampung Rambutan langsung Blok M? Karena dia tap (kartu)," ujar Ahok.

Baca: Warga Keluhkan Relokasi, Anies Tawarkan Program Menata Kampung

Kompas TV Format Baru Debat Pilkada DKI Putaran Kedua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com