Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Adu Argumen Ahok dan Anies soal Keadilan untuk Warga Jakarta

Kompas.com - 13/04/2017, 11:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat debat kandidat yang diselenggarakan, Rabu (12/4/2017) malam, Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan beradu argumen mengenai keadilan bagi warga ibu kota. Anies mengatakan, sebagai pemimpin harus mampu merangkul semua pihak, bukan hanya pihak tertentu saja.

"Seorang gubernur harus menggerakan semuanya, masyarakat. Tantangan sesudah pilkada (selesai) ini adalah membangun persatuan di kota Bhinneka. Apa strategi, apa langkah Pak Basuki untuk bisa membangun persatuan di Jakarta?" kata Anies bertanya kepada Ahok.

Menjawab hal itu, Ahok memulai dengan menyindir Anies yang belum pernah menjadi kepala daerah. Ahok menceritakan bahwa dirinya pernah menjadi Bupati Belitung Timur yang mayoritas warganya merupakan Muslim.

Ahok mengaku sudah terbiasa menghadapi isu agama saat pemilihan berlangsung. Begitu pelaksanaan pemilu selesai, kata Ahok, warga dapat bersatu dengan pemimpinnya.

"Jadi pemimpin itu cuma satu, adil. Dengan tidak terima suap dan tidak berpihak, otomatis rakyat akan merasakan manfaatnya," kata Ahok.

Ahok menyebut pernah menerima keluhan dari tim suksesnya. Pasalnya, Ahok memperlakukan sama bagi pihak yang mendukung dan yang tak mendukung dirinya. Dia menegaskan bahwa telah disumpah untuk adil.

Jika Ahok tak adil, maka akan terjadi perpecahan dan kesenjangan. Di sisi lain, Anies mengatakan pemimpin harus dapat merangkul semua pihak dan mampu menghasilkan suasana yang positif.

Dia menyebut, kini warga masih terkotak-kotak dan ada sekat dengan pemimpinnya. Gubernur dan wakil gubernur, kata dia, seharusnya menjembatani komunikasi antar kelompok di Jakarta. Gubernur bertugas menyelesaikan permasalahan ketimpangan antara pihak yang bekerja dan tidak bekerja, yang sekolah dan putus sekolah, serta si kaya dan si miskin.

"Persatuan itu hanya bisa dibangun jika ada perasaan adil. Rasa adil bukan di kata-kata, rasa adil pada program dan kegiatannya. Solusi membangun perasaan bersatu ini adalah dengan membereskan ketimpangan," kata Anies.

Menjawab pernyataan Anies tersebut, Ahok menengarai mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu kurang mendapat informasi dengan baik. Ahok merasa tak terima disebut Pemprov DKI Jakarta tak berlaku adil.

"Siapa bilang Jakarta enggak adil? PBB untuk orang miskin (yang nilai tanahnya) Rp 1 miliar, enggak perlu bayar. Warga yang NJOP nya di bawah Rp 2 miliar juga dibebaskan BPHTB. Jadi ini yang saya sampaikan, di mana tidak adilnya?" kata Ahok.

Baca: Jika Menang, Ini Program yang Dijanjikan Anies-Sandi dalam 100 Hari Kerja

Menurut dia, anak sekolah yang kurang mampu mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Kemudian pemegang KJP dan penghuni rusun juga dapat membeli daging sapi seharga Rp 35 ribu tiap kilogram. Beberapa pihak juga mendapat fasilitas naik bus transjakarta gratis.

"Jadi sekarang saya tanya, ada enggak orang ngutang duit sama perusahaan, ketika keluarga sakit di Jakarta? Enggak ada lagi. Itulah yang saya katakan adil," kata Ahok.

Anies menganggap unik pernyataan Ahok mengenai keadilan di Jakarta. Menurut dia, pekerjaan rumah (PR) keadilan di Jakarta masih terlalu banyak. Bahkan, kata Anies, masih banyak ketimpangan yang terlihat di kampung di kawasan Kali Krukut yang jaraknya 4 kilometer dari Balai Kota DKI Jakarta.

"Bahwa Pak Basuki sudah melakukan adil, program iya. Tapi soal keadilan belum selesai. Karena itu saya katakan, keadilan PR utamanya," kata Anies.

Baca: Jika Menang, Ahok-Djarot Silaturahim dengan Anies- Sandi dan Partai Pendukung Mereka

Kompas TV Kedua pasangan kandidat pemimpin Jakarta beradu gagasan dengan tema besar dari masyarakat untuk Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com