Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Pasrah Tunggu Vonis Hakim terhadap Ahok

Kompas.com - 29/04/2017, 14:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Anggota tim advokasi Bhinneka Tunggal Ika-BTP, Tommy Sihotang, mengaku pasrah menghadapi sidang vonis majelis hakim terhadap terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Selasa (9/5/2017).

"Kami pasrah saja, karena enggak ada lagi peranan kami. Tinggal tunggu putusan hakim, jadi enggak ada persiapan apapun lagi," ujar Tommy, dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/4/2017).

Dia meminta tak ada pihak yang mengintervensi keputusan hakim karena hakim harus diberikan kebebasan dalam memutuskan perkara tersebut. Sebab, lanjut dia, hakim akan memberikan putusan sesuai bukti dan keterangan saksi dalam persidangan.

"Nah ini buktinya apa? Keyakinan apa yang dimiliki hakim?" kata Tommy.

(baca: Tak Ada Replik dan Duplik, Hakim Bacakan Vonis Ahok pada 9 Mei)

Dia menjelaskan, jaksa penuntut umum (JPU) sebelumnya tak menyatakan Ahok melakukan penodaan agama. Awalnya, jaksa mendakwa Ahok dengan pasal 156 huruf a KUHP tentang penodaan agama dan dakwaan alternatif pasal 156 KUHP tentang penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan tertentu.

Pada akhirnya, jaksa menilai Ahok melanggar pasal 156 KUHP dan menuntut dihukum satu tahun penjara dengan dua tahun masa percobaan.

"Jaksa tuntut terdakwa pasal 156 KUHP yang dikatakan menista golongan. Nah golongan menurut hukum di Indonesia mengacu pada golongan penduduk, pribumi, Hindia Belanda, dan timur asing. Enggak ada hubungannya dengan ulama," kata Tommy.

(baca: Didatangi Pendemo, PN Jakut Pastikan Vonis Ahok Tak Bisa Diintervensi)

Selain itu, dia menyayangkan adanya aksi unjuk rasa yang menuntut vonis hakim dengan hukuman maksimal bagi Ahok. Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung pada Jumat (28/4/2017) di depan Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

"Biarkan majelis hakim melakukan tugasnya untuk menangani perkara ini. Masa hakim belum apa-apa, sudah didemo untuk buat putusan begini," kata Tommy.

(baca: Usai Sidang Ahok, Jaksa Dikawal Ketat Polisi)

Kompas TV Sidang Ahok Tak Ada Replik atau Duplik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com