Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Lihat Karangan Bunga Ahok-Djarot, Warga Parkirkan Kendaraan di Jalan Depan Balai Kota

Kompas.com - 29/04/2017, 17:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kendaraan bermotor roda dua dan empat terlihat memenuhi satu lajur badan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/4/2017). Kendaraan itu parkir di depan Balai Kota DKI Jakarta atau kantor Gubernur DKI Jakarta.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, parkir liar itu menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan menjadi tersendat. Ada dua lajur yang terdapat di Jalan Medan Merdeka Selatan, khususnya dari arah Jalan Medan Merdeka Timur menuju Jalan MH Thamrin.

Namun tepatnya di depan Balai Kota DKI, hampir satu lajur badan jalan terisi oleh mobil dan motor yang diparkir. Padahal di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan sudah terpasang dilarang parkir selain petugas.

Adapun mereka yang memarkirkan kendaraannya di badan jalan adalah warga yang berwisata ke Balai Kota DKI Jakarta. Tiap hari Sabtu dan Minggu, Balai Kota DKI Jakarta dibuka untuk umum.

Pengunjung wisata Balai Kota pada Sabtu ini jumlahnya lebih banyak dibanding hari-hari sebelumnya, karena adanya karangan bunga. Keberadaan ribuan karangan bunga yang dipasang di berbagai sudut Balai Kota DKI menarik perhatian warga.

Salah seorang staf pengamanan dalam Nuryaman mengatakan sudah ada petugas dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang bertugas mengawasi Jalan Medan Merdeka Selatan.

Menurut dia, parkir liar terjadi karena antusiasme warga yang ingin melihat karangan bunga untuk Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Karangan bunga yang ada di Balai Kota bertuliskan kalimat penyemangat untuk Ahok-Djarot setelah dinyatakan kalah pada Pilkada DKI Jakarta 2017 berdasarkan hasil quick count.

"(Warga) sudah kami imbau (tidak parkir liar), tapi kan mereka bilangnya, 'cuma sebentar (parkirnya)', mau gimana. Ini juga kemarin warga yang datang ke sini (Balai Kota) sampai jam 3 pagi masih pada datang sama anak-anaknya," kata Nuryaman.

(baca: Karangan Bunga yang Menarik Warga untuk Wisata di Balai Kota...)

Kompas TV Beri Dukungan Untuk Ahok, Warga Penuhi Balai Kota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com