Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Ahok Bawa 10.000 Balon ke Balai Kota

Kompas.com - 08/05/2017, 08:21 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Setelah karangan bunga, suasana di Balai Kota DKI Jakarta semakin semarak dengan adanya ribuan balon berwarna merah dan putih, Senin (8/5/2017).

Balon-balon tersebut dibawa oleh komunitas Perempuan Peduli Kota Jakarta (PPKJ) dan disebar di seluruh area halaman Balai Kota bercampur dengan karangan bunga.

Seorang anggota PPKJ, Ilma Sovriyanti, mengatakan balon-balon tersebut merupakan bentuk dukungan moril untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang besok akan menjalani sidang putusan kasus dugaan penodaan agama.

Basuki atau Ahok akan mendengar vonis hakim dalam kasus dugaan penodaan agama, Selasa (9/5/2017).

Ilmi mengatakan PPKJ membawa 7.500 balon. Sementara itu, ada juga Komunitas Sanur yang membawa 2.500 balon.

"Kami yakin bahwa kasus sidang yang penuh muatan politis ini akan berakhir dengan tidak membuat Pak Basuki terdzalimi karena melakukan hal yang tidak dilakukan," ujar Ilma, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin pagi.

(baca: Ketua MPR: Tak Usah Lagi Kerahkan Massa Saat Vonis Ahok)

KOMPAS.com/JESSI CARINA Pendukung membawa balon-balon untuk Ahok ke Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (8/5/2017).

Para pendukung ingin Ahok tidak merasa sendirian saat menghadapi sidang vonisnya. Selain itu, mereka juga ingin supaya hasil vonis besok tidak membuat situasi Jakarta semakin panas.

"Kami imbau masyarakat Jakarta untuk tetap menjaga situasi kondusif karena kami sendiri sebagai pendukung Badja akan selalu support dan jaga situasi dengan baik," ujar Ilma.

Selain itu, kata Ilma, balon-balon tersebut sekaligus untuk mengapresiasi kinerja Ahok dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat selama ini.

Ilma merasa Ahok-Djarot begitu memerhatikan warga Jakarta khususnya perempuan dan anak-anak.

"Balon ini apresiasi cinta kami kepada pemimpin yang bersih, transparan, dan profesional," ujar Ilma.

(baca: Didatangi Pendemo, PN Jakut Pastikan Vonis Ahok Tak Bisa Diintervensi)

 

Kompas TV Fenomena Karangan Bunga Jadi Cara Baru Apresiasi dari Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com