Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung: Waktu Ahok Seret Nama Saya, Hari Ini Saya Maafkan Semua...

Kompas.com - 09/05/2017, 21:15 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana mengatakan, ia tak akan mengingat sikap kasar yang telah dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama kepadanya.

Sebab, menurut Lulung, Ahok telah mendapatkan pelajaran dari putusan hakim terhadapnya. Adapun Ahok divonis dua tahun penjara dalam kasus dugaan penodaan agama.

"Waktu Pak Ahok nyeret-nyeret nama Haji Lulung 'Eh kita lihat gue atau Haji Lulung yang duluan jadi tersangka'. Hari ini saya lupakan dan maafkan semuanya," ujar Lulung saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/5/2017).

(Baca juga: Doa Lulung untuk Ahok...)

Lulung juga meminta kepada rekan-rekannya di DPRD DKI untuk memaafkan Ahok yang dinilainya telah menyinggung perasaan sejumlah anggota DPRD DKI.

"Saya minta teman-teman DPRD melupakan apa yang diperbuat, dilakukan Ahok terhadap DPRD. Cooling down," ujar Lulung.

Selama Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia kerap berseteru dengan Lulung maupun dengan anggota DPRD DKI lainnya.

Perseteruan dengan Lulung sempat memanas saat kasus mark up anggaran belanja UPS.

(Baca juga: Satpam "Rumah Lembang" Meninggal Usai Dengar Vonis Ahok)

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menyatakan Ahok terbukti melakukan tindak pidana menodai agama dengan melanggar Pasal 156a KUHP dalam sidang putusan pada Selasa pagi.

Majelis hakim juga memerintahkan agar Ahok ditahan. Ahok kini mendekam di Rutan Cipinang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat telah resmi menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta yang menggantikan posisi Ahok di Pemprov DKI Jakarta.

Kompas TV Ahok Dipenjara, Buni Yani Yakin Tak Bersalah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com