Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Dibuka Anies-Sandi, Rumah Partisipasi Belum Siap Digunakan

Kompas.com - 12/05/2017, 17:51 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Partisipasi yang telah diumumkan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, belum siap digunakan. Rumah itu yang juga tempat kediaman mantan politikus PDI-P, Boy Sadikin, di Jalan Borobudur Nomor 2, Menteng, Jakarta Pusat tampak masih tertutup rapat dan orang tak diizinkan berkunjung jika belum membuat janji terlebih dahulu.

"Rumah Partisipasi apaan ya, Mas?" tanya seorang petugas keamanan yang dihampiri Kompas.com, Jumat (12/5/2017).

Setelah dijelaskan bahwa Rumah Partisipasi merupakan tempat warga menyumbang ide untuk pemerintahan Anies-Sandi, baru para petugas keamanan di sana paham. Namun menurut mereka, belum ada arahan kepada mereka untuk mempersiapkan perlengkapan bagi Rumah Partisipasi tersebut.

"Kami belum ada perintah. Tendanya saja belum ada. Masih tertutup di sini," kata petugas keamanan lainnya.

Kondisi tempat kediaman Boy yang dipakai untuk Rumah Partisipasi itu memang cukup tertutup. Di depan rumah, pagar tertutup rapat dengan barisan kawat berduri yang terpasang di atas pagar.

Tamu yang masuk ke sana harus melalui pos pengamanan untuk bisa memasuki halaman rumah. Masih belum jelas di mana letak tenda yang akan dipakai sebagai Rumah Partisipasi.

Rumah Partisipasi diumumkan Anies dan Sandi pada Senin lalu. Sembari mengumumkan hal tersebut, mereka juga menginformasikan tentang tiga tim yang akan membantu mereka menerima, menerjemahkan, dan mengaplikasikan ide warga Jakarta untuk dimasukkan ke dalam RAPBD DKI Jakarta tahun 2018.

"Mulai hari ini sampai bulan Oktober 2017, kami akan memberikan kesempatan kepada warga untuk menyampaikan pandangan. Memberi usulan berdiskusi," kata Anies dalam konferensi pers di rumah Boy, Senin lalu.

Baca juga: Kediaman Boy Sadikin Jadi Rumah Partisipasi, Anies Ajak Warga Datang Beri Masukan

Ketiga tim yang dimaksud adalah tim pengarah, tim pakar, dan tim sinkronisasi.

Kompas TV Anies-Sandi Buka Rumah Partisipasi untuk Warga DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com