Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program OK-OCE Anies-Sandi Bisa Masuk APBD-P 2017, asal...

Kompas.com - 15/05/2017, 18:29 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Saefullah mengatakan, program OK-OCE (One Kecamatan One Center for Entrepreneurship) milik pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno bisa saja dimasukkan ke dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perubahan 2017.

Namun, Pemprov DKI Jakarta harus mengetahui terlebih dahulu realisasi program OK-OCE tersebut.

"Kami nanti tanya sebetulnya OK-OCE itu apa sih, program real-nya apa sih, perlu duit berapa, terus kalau dilaksanakan dalam waktu 1-2 bulan bisa enggak sih," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (15/5/2017).

Saefullah mengatakan, Pemprov DKI Jakarta harus mempertimbangkan masa jabatan Anies-Sandi yang menjabat mulai Oktober 2017. Artinya, Anies-Sandi hanya menjabat sekitar 2,5 bulan pada 2017.

"Apakah bisa melaksanakan program itu, kan itu masih kami cek dulu. Jangan kami taruhin anggaran, kami taruhin program, ternyata susah mengeksekusinya," kata dia.

Baca: Pekan Depan, Sandiaga Temui Djarot Bahas Anggaran untuk OK-OCE

Saefullah mengaku belum mendapatkan gambaran program OK-OCE. Namun, dari informasi yang dia dapat, OK-OCE tidak membutuhkan dana besar karena Pemprov DKI Jakarta hanya menyiapkan tim untuk memberikan panduan atau pelatihan bagi orang yang akan berwirausaha. Sementara pendampingan usaha dilakukan oleh bank.

"Kalau itu kami bisa bantu, bisa bisa wujudkan programnya di perubahan. Jadi semuanya masih belum terlanjur, semuanya masih bisa dibicarakan," ucapnya.

Saefullah mencontohkan, program yang sulit dimasukan ke dalam APBD Perubahan 2017 yakni program rumah dengan down payment (DP) nol rupiah dan program-program yang menggunakan lelang, mengingat singkatnya waktu Anies-Sandi menjabat pada 2017.

"Fisik misalnya bangunan rumah susun DP nol rupiah, kecuali kalau mau misalnya perencanaannya atau kajiannya itu mungkin bisa," kata Saefullah.

Baca: Sandiaga Yakin Program Oke Oce Masuk APBD Pemprov DKI

Program OK-OCE Anies-Sandi bisa dimasukan karena saat ini Pemprov DKI Jakarta belum membahas APBD Perubahan 2017 sama sekali.

Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) masih menampung usulan-usulan dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mengenai perubahan yang akan dilakukan.

"Ini sedang kami tampung mana yang diusulkan oleh SKPD untuk diubah. Sekarang ditampung, sambil menunggu karena perubahan ini harus menunggu audit BPK, yaitu nanti Paripurnanya tanggal 31 Mei," ujar Saefullah.

Sandi sebelumnya melihat ada sinyal positif bahwa sebagian dari program OK-OCE bisa dimasukkan ke dalam APBD Perubahan.

Untuk tahap awal, anggaran yang direncanakan untuk diajukan tidak akan terlalu besar karena belum termasuk soal pendanaan atau bantuan permodalan.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Sandi berencana bertemu dengan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pekan ini.

"Hari Senin atau Selasa saya akan coba menghubungi Pak Djarot untuk menghadap beliau, coba bisa mensinergikan sisa dua sampai tiga bulan terakhir, di mana mungkin kami bisa langsung take off kalau beberapa program kami ini mendapat akomodasi dari anggaran perubahan tahun 2017," kata Sandi di Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (14/5/2017).

Kompas TV Program Oke Oce Diklaim Selangkah Lagi Masuk APBD-P 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com