Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Koridor 13 Transjakarta Ciledug-Tandean...

Kompas.com - 16/05/2017, 06:26 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta berupaya mengurangi kemacetan di Ibu Kota, salah satunya dengan membangun jalur bus transjakarta koridor 13 rute Ciledug-Tandean.

Rute yang memiliki panjang 9,3 kilometer ini diklaim mampu mengurangi kemacetan di kawasan yang dikenal sebagai daerah dengan lalu lintas yang cukup padat itu.

Pada Senin (15/5/2017), Kompas.com mencoba menjajal koridor ini menggunakan bus transjakarta.

Mengawali perjalanan dari Halte Tandean, bus transjakarta masuk ke dalam koridor pukul 12.48 WIB.

Jalur yang dilewati cukup menanjak. Ini karena koridor 13 merupakan satu-satunya jalur bus transjakarta yang dibangun di atas tanah atau disebut juga sebagai jalan layang.

Tampak bus yang melaju terbilang sangat pelan. Salah seorang petugas mengatakan bahwa di koridor ini bus hanya boleh melaju dengan kecepatan maksimal 40 kilometer per jam.

(Baca juga: Kecepatan Bus Transjakarta di Koridor 13 hanya Boleh 40 Km per Jam)

Sekitar pukul 12.51 WIB, dengan kecepatan itu, bus sampai di Halte Rawa Barat. Lalu sekitar pukul 12.52 WIB, bus sampai di Halte Tirtayasa.

Saat perjalanan, sejumlah kelokan dilewati oleh bus dengan lancar. Ini karena bus tetap menjaga konsistensi kecepatan.

Selain itu, layaknya jalur bus transjakarta lainnya, tidak ada kendaraan lain yang diperbolehkan melintas.

Jalan yang memiliki lebar 8 meter untuk single box dan 16 meter untuk double box ini sengaja didesain untuk dilintasi dua bus transjakarta.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Uji coba pengoperasian layanan bus transjakarta koridor 13 (Tendean-Ciledug), Jakarta, Senin (15/5/2017). Jalur transjakarta sepanjang 9,3 kilometer ini akan dilengkapi 12 halte dan direncanakan beroperasi mulai Juni 2017.
Perjalanan dilanjutkan menuju Halte CSW. Saat menuju halte ini, bus mulai terasa mendaki. Halte CSW merupakan titik tertinggi di koridor 13 dengan ketinggian dari tanah mencapai 23 meter.

Meski menjadi titik tertinggi, tak terasa tekanan angin menghantam bus. Bus tetap stabil melaju mendaki menuju halte ini.

Halte CSW sempat menjadi perbincangan karena desainnya yang dinilai tak ramah penyandang disabilitas dan usia lanjut.

(Baca juga: Djarot Minta Transjakarta Cares Layani Disabilitas Menuju Halte Koridor 13)

Kompas.com mencoba menaiki tangga dari dasar menuju halte CSR. Saat turun, belum ada lelah yang terasa.

Namun, saat mulai menaiki tangga, bahkan baru sampai setengah jalan, lelah mulai terasa. Padahal, Kompas.com hanya membawa dua tas yang beratnya masing-masing tak lebih dari satu liter botol air mineral.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com