Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Reklamasi Bukan Hal Tabu, tetapi..."

Kompas.com - 18/05/2017, 07:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, menilai bahwa reklamasi bukan merupakan hal tabu yang sama sekali tidak boleh dilaksanakan di Indonesia.

Hanya saja, khusus reklamasi di Teluk Jakarta, ia menilai tidak seharusnya dilakukan sekarang.

Menurut Nirwono, saat ini yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki lingkungan, khususnya yang menyangkut penurunan permukaan tanah, bukan dengan reklamasi.

(Baca juga: Jika Reklamasi Dihentikan, Pengembang Tak Akan Diberi Ganti Rugi)

Ia menilai, upaya yang tepat dilakukan adalah pengurangan pemakaian air tanah dan mengurangi pembangunan di wilayah utara.

"Prinsip dasar reklamasi bukan hal tabu, tetapi selesaikan dulu PR-PR Pemprov DKI yang selama ini belum dilakukan," kata Nirwono saat menghadiri diskusi bertema "Reklamasi Pantai Utara Jakarta, Bagaimana Nasibmu Nanti?" yang digelar di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2017).

Menurut Nirwono, mustahil reklamasi bisa menjadi solusi untuk memperbaiki kerusakan lingkungan tanpa didahului dengan perbaikan lingkungan yang terjadi saat ini.

"Kalau PR ini tidak dilakukan dan langsung loncat reklamasi, oke reklamasinya bagus, tetapi pantai utaranya kalau tidak diperbaiki ya tambah hancur," ujar dia.

(Baca juga: Tim Anies-Sandi Minta Saran Publik soal Pemanfaatan Pulau Reklamasi)

Oleh karena itu, Nirwono menyarankan agar Pemprov DKI fokus dan menyelesaikan lebih dulu perbaikan lingkungan, termasuk mengatasi pencemaran berat 13 sungai di Jakarta yang bermuara di Teluk Jakarta.

Setelah perbaikan lingkungan beres, barulah reklamasi bisa dilaksanakan. "Jakarta tidak selalu menyelesaikan PR-nya dulu, tetapi langsung loncat ke proyek-proyek besar. Mega proyeknya lebih menggiurkan daripada yang kecil-kecil tadi tetapi duitnya enggak besar," ucap Nirwono.

Kompas TV Polemik kelanjutan proyek reklamasi di wilayah utara Jakarta terus bergulir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com