JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai pihak-pihak yang mengancam keberagaman bukan lah warga Jakarta atau warga negara Indonesia. Bagi Djarot, mereka adalah sekelompok pengkhianat.
"Mereka yang menolak keberagaman itu saya sebut bukan Warga Negara Indonesia atau bukan warga Jakarta yang baik, dia pengkhianat," ujar Djarot usai membuka pencanangan HUT ke-490 DKI Jakarta, di Taman Waduk Pluit, Minggu (21/5/2017).
Begitupun dengan mereka yang suka menebarkan ujaran kebencian dan mengadu domba.
(Baca: "Pak Ahok dan Pak Djarot itu Bukti Keberagaman...")
Menurut Djarot, mereka pantas disebut pengkhianat karena tidak ikut merawat keberagaman di Jakarta.
Sebaliknya, Djarot menyebut warga yang menjaga keberagaman serta ketertiban di Jakarta sebagai pemilik sah Jakarta.
Djarot mengatakan, seorang pemilik akan merawat kepunyaannya. Djarot lantas memberi contoh pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang yang kerap mengokupasi trotoar.
Djarot menegaskan, karena melanggar mereka harus tetap ditertibkan.
Menurut mantan Wali Kota Blitar ini, PKL yang tidak berjualan di sembarang tempat merupakan contoh pemilik sah Jakarta yang ikut menjaga ketertiban lingkungannya.
(Baca: Megawati: Kita Harus Sekuat-kuatnya Pertahankan Keberagaman)
"Kalau Anda betul-betul pemilik sah, Anda punya mental yang seperti itu," ujar Djarot.
Tema keberagaman ini juga diambil menjadi tema HUT ke-490 DKI Jakarta tahun ini, yaitu "Beragam, Bersatu, dan Melayani".
Acara puncak HUT ke-490 DKI Jakarta akan digelar pada 22 Juni 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.