JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Slamet Riyadi, mengatakan butuh waktu dua pekan untuk mengangkut seluruh sampah puing yang berasal dari pembongkaran bangunan semi-permanen di kolong tol dekat RPTRA Kalijodo.
Sampah sebanyak 200 ton itu akan dibuang ke PTSP Bantargebang, Bekasi.
Ia mengatakan, ada 10 unit truk berukuran kecil yang disiagakan untuk mengangkut sampah dari kolong tol menuju Kali Opak di Jakarta Barat. Setelah diantar ke Kali Opak, sampah kembali diangkut menuju Bantargebang menggunakan truk sampah berukuran lebih besar.
"Perkiraan saya butuh waktu dua minggu. Memang kelihatan sedikit, tapi begitu naik truk itu banyak. Dihamparkan begitu memang terlihat tidak banyak. Hari ini yang diangkut masih yang dekat pos polisi," kata Slamet saat dihubungi, Rabu (14/6/2017).
Ia mengatakan, jumlah sampah saat pembongkaran kali ini lebih sedikit dibanding pembongkaran di kolong tol tersebut beberapa waktu lalu. Pada pembongkaran pertama, jumlah sampah yang diangkut berapa kali lipat dibanding saat ini. Waktu penggangkutan pun lebih lama lagi.
Sebanyak 100 petugas dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dikerahkan untuk mengangkut seluruh sampah puing itu.
"Kalau bongkaran pertama lebih banyak. Yang sekarang cuma seperempatnya saja," ujar Slamet.
Pemprov DKI Jakarta membongkar 150 bedeng liar yang berdiri di kolong tol dekat RPTRA Kalijodo. Saat ini, seluruh bangunan telah diratakan. Sebanyak 1.600 personel gabungan dari kepolisian, TNI, dan satpol PP dikerahkan untuk melakukan pembongkaran tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.