Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP II Sebut 381 "Delay" di Bandara Soekarno-Hatta Bisa Ditoleransi

Kompas.com - 23/06/2017, 11:03 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menilai sejumlah penerbangan yang mengalami keterlambatan atau delay selama masa mudik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta masih wajar.

Bila merujuk pada data delay yang tercantum pada on time performance tiap maskapai, nampak kebanyakan delay terjadi antara satu sampai dua jam.

"Dari tanggal 15 Juni kemarin, pergerakan delay masih dalam angka yang bisa ditoleransi," kata Awaluddin, kepada Kompas.com, saat ditemui di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (23/6/2017) siang.

(baca: H-7 hingga H-4 Lebaran, 381 "Delay" Terjadi di Bandara Soekarno-Hatta)

Menurut Awaluddin, delay pada rentang waktu satu sampai dua jam itu tidak sampai berdampak pada terganggunya seluruh aktivitas penerbangan dan arus mudik di Bandara Soekarno-Hatta.

Meski manajemen delay menjadi tanggung jawab masing-masing maskapai, Awaluddin memastikan pihaknya selalu berkoordinasi agar calon penumpang yang terkena delay tidak telantar.

Awaluddin menegaskan, PT AP II turut melaksanakan perannya ketika ada penerbangan yang mengalami delay, termasuk penanganan dari pihak maskapai sesuai aturan Kementerian Perhubungan.

(baca: Tips Mudik Nyaman Via Bandara Soekarno-Hatta)

Dalam aturan tersebut, ada kompensasi paling ringan berupa makanan kecil untuk delay yang tidak terlalu lama hingga pengembalian uang tiket (refund) untuk delay di atas empat jam.

Berdasarkan data dari Posko Angkutan Lebaran 2017 di Bandara Soekarno-Hatta, tercatat ada ratusan delay atau keterlambatan pada jadwal keberangkatan pesawat sejumlah maskapai penerbangan domestik.

Data ratusan delay itu dihimpun mulai dari 18-21 Juni 2017. Jumlah delay untuk sepuluh maskapai penerbangan domestik pada kurun waktu tersebut mencapai 381 penerbangan.

Maskapai yang dimaksud adalah Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, Citilink, Sriwijaya Air, NAM Air, Indonesia Air Asia Extra, Indonesia Air Asia, Kalstar, dan Trigana Air.

Adapun delay terbanyak terjadi untuk keterlambatan 30-60 menit sebanyak 239 jadwal penerbangan. Disusul dengan 113 penerbangan yang mengalami delay 61-120 menit atau dua jam.

Ada juga sejumlah penerbangan dengan waktu delay lebih lama lagi, yakni 23 jadwal penerbangan untuk delay 121-180 menit, dan masing-masing tiga jadwal penerbangan yang mengalami delay 181-240 menit dan di atas 240 menit.

Kompas TV Penumpang Diminta Manfaatkan Fasilitas “Self Check In’
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com