JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengemudi GrabCar yang mengaku terkena suspend atau pemutusan hubungan kemitraan mengaku memiliki uang jutaan rupiah yang belum dicairkan perusahaan.
Penghasilan itu didapat mereka setelah menyanggupi tawaran perusahaan dengan bekerja selama masa libur Lebaran 2017, mulai dari H-2 Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah.
"Perusahaan menjamin bagi driver yang masuk dari H-2 Lebaran sampai H+5 nanti, ada jaminan pendapatan harian yang seharinya Rp 1 juta. Kalau masuk pas hari pertama Lebaran dapat Rp 2 juta, hari kedua sama ketiga Lebaran masing-masing Rp 1,5 juta," kata salah satu pengemudi GrabCar, Hendro, kepada Kompas.com usai unjuk rasa di depan kantor Grab, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (27/6/2017) siang.
(baca: Alami "Suspend" Massal, Pengemudi GrabCar Demo di Kantor Grab)
Unjuk rasa dilakukan oleh ratusan pengemudi GrabCar karena akun kemitraan mereka tiba-tiba di-suspend tanpa alasan jelas.
Mereka mengaku tidak tahu apa kesalahan mereka dan masih ada tabungan saldo penghasilan setelah bekerja selama masa libur Lebaran.
"Ada yang ketahan Rp 5 juta, ada juga yang di bawah Rp 5 juta. Belum dicairkan, makanya kami menuntut penjelasan," tutur Hendro.
Unjuk rasa para pengemudi sudah berlangsung sejak tadi pagi.
Massa mulai membubarkan diri setelah beberapa perwakilan masuk ke dalam menemui perwakilan manajemen.
Dari informasi sementara, pihak manajemen mengaku baru tahu masalah ini setelah ada unjuk rasa.
Ketika dihubungi secara terpisah, PR Grab Indonesia Andre Sebastian menjanjikan akan menjelaskan hal ini secara lengkap kepada awak media.
"Penjelasan dari kami masih disusun, akan kami kirimkan sebentar lagi," ujar Andre.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.