Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPDB "Online" SMP di Kota Bekasi Alami Gangguan Sistem

Kompas.com - 03/07/2017, 18:50 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bekasi mulai dibuka pendaftaran pada Senin (3/7/2017) mulai pukul 08.00-14.30 WIB. Namun, dalam pelaksanaan di hari pertama PPDB online memiliki kendala sejak pagi tadi.

“Rencananya dibuka jam 8 pagi, tapi ada kendala di sistemnya sehingga belum valid, baru bisa online jam 10 pagi,” ujar Sekretaris Panitia PPDB online SMP 3 Kota Bekasi, Dwi Riningsih saat ditemui di SMP 3 Kota Bekasi, Senin.

Ia menjelaskan kendala yang disebabkan dari pusat server yang tersendat membuat data peserta tidak muncul saat ingin mendaftar, hanya nama peserta yang muncul.

Kemudian, PPDB online seharusnya bisa menerima pendaftaran dari jalur umum untuk luar dan dalam kota, jalur afirmasi, jalur prestasi, dan jalur zonasi.

“Hari ini hanya bisa melayani peserta yang masuk melalui jalur umum saja,” kata Dwi.

Baca: Heboh SKTM Palsu untuk Daftar PPDB Online di Jawa Tengah

Salah satu orangtua murid yang ingin melakukan PPDB online, Iyan (52) mengakui belum bisa mendaftar PPDB online untuk tingkat SMP.

“Dari jam 6 pagi saya sudah ke SMP 21 tapi belum bisa daftar karena ada gangguan. Akhirnya saya ke sini (SMP 3) tapi udah tutup juga, sistemnya masih gangguan juga, berarti besok harus datang lagi,” ujar Iyan.

Iyan berharap dengan adanya sistem PPDB online ini diubah menjadi lebih baik, sehingga tidak membuat peserta dan orangtua kecewa.

Sementara, PPDB online, kata Dwi sebenarnya bisa dilakukan peserta di rumah. Hanya saja, sekolah yang membuka PPDB online diadakan bertugas untuk membantu para orangtua yang belum paham mengenai tata cara pendaftaran.

Baca: PPDB Online 2016 Semrawut, Ombudsman Temukan Mala-administrasi hingga Jual Beli Kursi

Sehingga, lanjut dia, orangtua dituntun dan diberi penjelasan kala mendaftar, sampai orangtua memahami untuk memilih jalur yang mana.

Sampai pada pukul 12.30 WIB PPDB online ditutup karena ada kendala pada sistem, sehingga baru ada 42 peserta yang berhasil melakukan PPDB online di SMP 3 Kota Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com