Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Izin Usaha, Sebuah Klinik di Mangga Besar Ditutup

Kompas.com - 08/07/2017, 07:30 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah klinik penyedia layanan rehabilitasi narkoba di kawasan Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat, ditutup karena tidak memiliki izin usaha.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan, berdasarkan informasi dari media, pihaknya melakukan operasi ke sejumlah klinik di Mangga Besar yang diduga kuat tidak memiliki izin usaha.

Pada Kamis malam, Dinas Kesehatan DKI memutuskan untuk menutup Klinik Mabes 8 yang membuka praktik 24 jam.

Dinkes DKI juga melakukan operasi di tiga klinik penyedia layanan rehabilitasi narkoba di kawasan tersebut, yaitu Klinik Ayd, Sht, dan Mnl.

"Temuan kami sementara, ketiga klinik melanggar karena melakukan detoksifikasi maupun kegiatan lain lewat infus. Hal seperti itu hanya boleh dilakukan di rumah sakit," kata Koesmedi, Jumat (7/7/2017).

Operasi dilanjutkan Jumat malam bersama jajaran Polsek Tamansari dan Polres Metro Jakbar.

Pantauan Kompas.com, semalam, pintu gulung berwarna putih di Klinik Mabes 8 tertutup rapat.

Adapun papan nama di bagian depan bangunan yang sebelumnya terbaca jelas tidak ada lagi meski masih menyisakan sedikit sobekan banner.

Berbeda dari Klinik Mabes 8, tiga klinik lainnya yang juga buka 24 jam di kawasan itu masih buka praktik seperti biasa.

Di ketiga klinik tersebut tampak beberapa pria berpakaian seragam satuan pengaman warna gelap.

Meski masih beroperasi, jajaran Polsek Taman Sari dan Polres Metro Jakarta Barat tak melakukan penggeledahan di ketiga klinik tersebut dengan alasan belum melakukan audit kesehatan.

Empat klinik di Mangga Besar dan sebuah klinik di Kelapa Gading Jakarta Utara, Bertha, diduga membuka praktik ilegal rehabilitasi korban narkoba.

Bukannya pulih, pasien yang datang justru makin ketagihan jenis obat penenang yang tergolong narkoba.

Hal tersebut disampaikan seorang anggota keluarga korban, Ma (46), Kamis (6/7/2017). Ma mengatakan, hidup sepupunya tergantung infus setelah berobat di satu klinik di Mangga Besar.

Biaya sekali infus Rp 700.000. Sepupunya datang berobat ke klinik karena menderita stres berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, Buang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu di Luar Jam Operasional Dikenakan Denda

Mulai Hari Ini, Buang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu di Luar Jam Operasional Dikenakan Denda

Megapolitan
Hari Ini, Dishub Jaksel Jaring 6 Jukir Liar di Minimarket Kawasan Kemang dan 3 di Kebayoran Baru

Hari Ini, Dishub Jaksel Jaring 6 Jukir Liar di Minimarket Kawasan Kemang dan 3 di Kebayoran Baru

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Megapolitan
Terlilit Utang Rp 10 Juta, Seorang Pria Nekat Curi 6 Ban Mobil Beserta Peleknya

Terlilit Utang Rp 10 Juta, Seorang Pria Nekat Curi 6 Ban Mobil Beserta Peleknya

Megapolitan
Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Megapolitan
Jukir Liar di Tebet Masih Bandel, Bisa Kena Sanksi Denda atau Kurungan

Jukir Liar di Tebet Masih Bandel, Bisa Kena Sanksi Denda atau Kurungan

Megapolitan
Misteri Kematian Pria di Kali Sodong, Wajah Lebam Korban Saat 'Video Call' Keluarga Jadi Pertanyaan

Misteri Kematian Pria di Kali Sodong, Wajah Lebam Korban Saat "Video Call" Keluarga Jadi Pertanyaan

Megapolitan
Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar 'Study Tour', DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar "Study Tour", DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Megapolitan
Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com