Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Disdik Depok soal Prioritas Zonasi dalam PPDB

Kompas.com - 11/07/2017, 16:40 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Sejumlah orangtua murid menyampaikan protes di Kantor Dinas Pendidikan Kota Depok terkait proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang dinilai merugikan anak-anak mereka, Selasa (11/7/2017).

Kebanyakan orangtua yang datang mengeluhkan adanya murid yang bisa diterima di suatu sekolah padahal nilainya lebih rendah dari anak-anak yang tidak diterima.

Pejabat Pelaksana Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Depok, Irwansyah menjelaskan hal itu terjadi karena aturan zonasi yang kini berlaku dalam penerimaan siswa baru di sekolah-sekolah negeri.

Dalam aturan yang berlaku skala nasional itu, murid yang tempat tinggalnya lebih dekat dengan sekolah negeri memiliki keuntungan walaupun nilainya yang rendah.

"Kalau lokasi dekat sekolah dia masuk ring satu. Jadi kalau pendaftaran nilainya tinggi tapi dia jauh dari sekokah itu otomatis kalah dengan yang tinggal dekat dengan sekolah," kata Irwansyah.

(baca: Protes PPDB, Orangtua Murid Datangi Kantor Disdik Depok)

Menurut Irwan, masalah lain yang dikeluhkan para orangtua adalah adanya siswa dari luar kota yang nilainya tinggi, namun gagal diterima.

Ia menilai hal itu disebabkan karena siswa dari luar kota hanya bersaing dengan sesama siswa luar kota.

Di Depok, kata Irwan, kuota untuk siswa luar kota hanya tersedia lima persen dari total kuota 65 persen.

"Pengertiannya jadi anak yang dari luar kota hanya diadu sama anak yang dari luar kota saja. Tidak dengan anak yang dalam kota," ujar Irwan.

PPDB di Depok mulai dibuka secara online mulai 10-12 Juli 2017. Total kuota penerimaan siswa baru di jalur akademik yang disediakan pada PPDB online sebanyak 65 persen dari jumlah peserta didik yang diterima.

Pada PPDB SMP tahun ini diterapkan sistem zonasi. Artinya siswa yang rumahnya lebih dekat dengan sekolah mendapatkan poin lebih besar.

Pada sistem ini berlaku ring 1-10. Ring satu mendapatkan poin 50, dan yang terkecil lima.

Di luar jalur akademik, ada jalur non akademik yang diperuntukkan bagi siswa miskin, siswa berprestasi dan siswa yang dilindungi undang-undang. Pendaftaran untuk siswa di jalur ini sudah dilakukan pada 19-20 Juni. Kuota siswa miskin di setiap SMP minimal 20 persen.

Kompas TV Ada Sekolah Gratis untuk Siswa Baru yang Gagal Seleksi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com