Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penerima DP 0, Sandiaga Pertimbangkan Pendapatan Rumah Tangga

Kompas.com - 12/07/2017, 21:57 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan salah satu kriteria untuk program rumah DP nol rupiah besutannya adalah mempertimbangkan total pendapatan rumah tangga per bulannya.

Dalam hal ini, yang dilihat adalah kesanggupan pendapatan tiap personel dalam satu KK (Kartu Keluarga).

"Yang penting, yang harus dimengerti dengan baik itu household income (pendapatan rumah tangga). Jadi, bukan penghasilan kita," kata Sandi usai menghadiri acara di kantor DPP PAN, Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2017) malam.

Sandi menjelaskan, timnya kini sedang melakukan finalisasi terhadap program rumah dengan DP nol rupiah.

Baca: Sandiaga: Target Program DP 0 untuk Masyarakat Kelas Menengah dan Rendah

Pada masa awal kampanye Pilkada DKI Jakarta yang lalu, Sandi bersama pasangannya, Anies Baswedan, sudah pernah mensosialisasikan program tersebut berikut ketentuan umumnya.

Penjelasan yang sama sampai saat ini masih bisa dibaca ulang di laman resmi Anies-Sandi, yakni di www.jakartamajubersama.com, dengan topik pilihan program hunian terjangkau dan DP nol rupiah.

Semasa kampanye silam, Sandi menyampaikan target penerima program rumah DP nol rupiah adalah kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah, dengan penghasilan maksimal Rp 7 juta per bulan.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Anies di setiap kali berkampanye atau tatap muka dengan warga.

Baca: Bisakah Warga Berpenghasilan di Bawah Rp 7 Juta Ikut DP Nol Rupiah?

Menurut Sandi, tidak ada yang berbeda dari penjelasannya dulu ketika kampanye dengan yang ada sekarang.

"Sesuai dengan apa yang tertulis di 23 rencana kerja, sekarang lagi difinalisasikan jumlahnya berapa dan nanti kriterianya setelah Oktober akan kami umumkan," tutur Sandi.

Belakangan, Sandi menginformasikan hal baru tentang prasyarat penerima program rumah DP nol rupiah.

Menurut Sandi, mereka yang ikut program ini adalah yang punya penghasilan antara Rp 7 sampai 10 juta per bulannya.

Kompas TV Sabtu (18/2) kemarin, pasangan Anies-Sandi mengikuti pengajian yang diselenggarakan salah seorang relawan Anies-Sandi, yaitu Raffi Ahmad. Seusai pengajian, pasangan nomor urut tiga itu menanggapi pro dan kontra terkait program rumah tanpa uang muka yang mereka gulirkan. Menurut Anies dan Sandi, program itu sudah diterapkan di negara lain. Bahkan, jika mengacu pada aturan Bank Indonesia, hal itu bisa diterapkan di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com