Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Imigrasi Jakpus Bisa "Booking" Pembuatan Paspor Via "WhatsApp"

Kompas.com - 19/07/2017, 12:08 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Jakarta Pusat membuka layanan antrean pembuatan paspor menggunakan layanan aplikasi chat, WhatsApp.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat Tato Juliadin Hidayawan saat dihubungi beberapa waktu lalu mengatakan, pelayanan via aplikasi itu digunakan untuk mempercepat proses pelayanan di Kantor Imigrasi Jakarta Pusat.

Dengan aplikasi ini masyarakat mendapat kepastian tanggal dan waktu pelayanan. Tercatat, 250 hingga 400 pemohon yang datang mengantre untuk mengajukan permohonan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Jakarta Pusat.

Cara ini dinilai juga bisa mengurangi praktik percaloan. Pemberlakuan antrean menggunakan WhatsApp mulai dilakukan pada 14 Juli 2017.

"Juga mengurangi potensi praktek penyalahgunaan sistem oleh oknum tertentu," ujar Tato.

Adapun cara penggunaan pesan singkat tersebut, warga yang hendak mendaftar antrean mengirim sejumlah data seperti nama disertai tanda tagar (#), tanggal lahir dengan format ddmmyy, dan tanggal antrean.

Kirim ke nomor WhatsApp Kantor Imigrasi 081299004406. Misalnya, #Ahmad#20111967#18072017

Selanjutnya, akan ada balasan dari nomor tersebut untuk meminta konfirmasi nomor WhatsApp pemesan, nama, tanggal lahir, dan tanggal layanan.

Contohnya: Nomor WA: 0812xxx Nama: AHMAD Tgl Lahir: 20-11-1967 Tgl layanan: 18-07-2017

Setelah yakin dengan data yang hendak dikirim, segera balas pesan tersebut dengan mengirim kode persetujuan 00002681.

Akan ada balasan bahwa permintaan layanan telah dikonfirmasi. Balasan tersebut berisi nama, kode booking antrean, serta tanggal dan jam mendapatkan pelayanan. Pembatalan bisa dilakukan dengan mengetik #batal.

Baca: Antrean Pembuatan Paspor Bakal Bisa Dilakukan Lewat Aplikasi

Masyarakat pengguna layanan ini diharuskan hadir 30 menit sebelum jam yang sudah ditentukan dengan menunjukan bukti konfirmasi ke petugas. Kode booking antrean hanya berlaku sesuai tanggal yang telah ditentukan.

Bila tidak datang sesuai jadwal, maka harus melakukan booking antrean ulang. Adapun nomor WhatsApp pengirim hanya bisa mendapatkan satu kode booking sampai batas tanggal layanan yang dimiliki.

Kompas TV Syarat Rp 25 Juta Bikin Paspor Baru Dicabut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com