Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Diminta Bangun "Boarding School" untuk Kaum Duafa

Kompas.com - 19/07/2017, 18:31 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat diminta untuk membangun boarding school khusus kaum duafa di Jakarta.

Permintaan itu disampaikan anggota DPRD DKI Fraksi Partai Golkar Ramly HI Muhammad setelah Djarot menyampaikan tanggapannya atas pandangan fraksi-fraksi di DPRD DKI Jakarta dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta, Rabu (19/7/2017).

Paripurna yang digelar hari ini terkait laporan pertanggungjawaban APBD DKI Jakarta 2016. Setelah Djarot berbicara, Ramly menyampaikan interupsi. Dia kemudian meminta Djarot membangun boarding school tersebut.

"Kami minta kepada Pak Gubernur agar program yang sudah dicanangkan tentang boarding school kaum duafa yang kemarin sudah dianggarkan ditempatkan di Islamic Center," ujar Ramly di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

(Baca juga: DKI Susun Kurikulum "Boarding School" di Jakarta Islamic Center)

Apabila pembangunan boarding school tidak bisa dilakukan di semua wilayah di Jakarta hingga masa jabatan Djarot selesai, Ramly meminta pembangunan boarding school dilakukan di satu wilayah terlebih dahulu.

Menurut dia, di Rorotan, Jakarta Utara, tersedia lahan yang bisa digunakan untuk pembangunan boarding school khusus duafa.

"Jika dalam 3 bulan ini tidak bisa membangun di lima wilayah kota, SMP, SMA, SMK, cukup dibangun di satu wilayah saja percontohan agar Bapak Gubernur menanamkan kenangan manis bagi warga kaum dhuafa DKI Jakarta," kata Ramly.

Ketua DPRD DKI Jakarta sekaligus pemimpin rapat paripurna, Prasetio Edi Marsudi, mengatakan bahwa Djarot dapat menjawab permintaan tersebut di luar rapat paripurna.

Dia pun kemudian menutup rapat paripurna tersebut. Seusai rapat, Djarot mengatakan bahwa sistem yang mirip boarding school sebetulnya sudah diterapkan di sebagian besar sekolah di Jakarta. Buktinya yakni dengan memberlakukan sekolah lima hari, atau pada Senin-Jumat.

Djarot justru khawatir boarding school khusus kaum duafa menjadi tempat berkembangnya diskriminasi.

"Saya juga belum jelas betul apa khusus bikin satu unit sekolah misalkan di Jakarta Islamic Center khusus untuk para kaum duafa. Kalau menurut saya kan justru ada diskriminasi, lebih baik ya saling berbagi," kata Djarot.

Menurut Djarot, dibandingkan dengan menyediakan boarding school, lebih baik memberikan berbagai fasilitas kepada kaum duafa.

Dia menyebut Pemprov DKI Jakarta telah memberikan fasilitas berupa Kartu Jakarta Pintar (KJP) hingga Kartu Jakarta Sehat (KJS).

"Kaum duafa itu kriterianya apa? Enggak mampu? Enggak mampu semua dapat KJP, semua dapat perhatian," ujar Djarot.

(Baca juga: Contoh Bali, Pemprov DKI Diminta Bangun "Boarding School" untuk Siswa Miskin)

Selain itu, apabila siswa-siswi kaum duafa masuk perguruan tinggi negeri (PTN), Pemprov DKI Jakarta akan memberikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).

Djarot menyebut kebijakan-kebijakan Pemprov DKI Jakarta selama ini selalu memperhatikan kaum duafa.

"Selama ini kebijakan kami selalu peduli pada kaum duafa, bahkan kami mau menyekolahkan sampai dengan tingkat setinggi-tingginya. Kalau tidak mampu, pasti kita akan bantu," ucap Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com