JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pagar pembatas Simpang Susun Semanggi sengaja tidak dicat. Pemerintah ingin menonjolkan ornamen gigi balang khas betawi di pagar tersebut.
"Sengaja memang tidak kami cat sehingga kelihatan menonjol betul. Kalau kami cat kan akan kabur ya. Pagarnya Simpang Susun Semanggi tidak kami cat supaya kelihatan," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (28/7/2017).
Djarot mengatakan, Simpang Susun Semanggi dibangun dengan memerhatikan nilai-nilai estetika. Proyek tersebut kental dengan nuansa khas betawi.
Baca: Pesan Pengikat Persatuan dari Megahnya Simpang Susun Semanggi
"Anda lihat desainnya. Anda lihat pagar-pagarnya, semuanya bernuansa (daun) semanggi dan bernuansa Betawi," kata Djarot.
Simpang Susun Semanggi mulai dibuka untuk umum pada Jumat malam nanti. Namun peresmiannya direncanakan bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2017 oleh Presiden RI Joko Widodo.
Simpang Susun Semanggi terdiri dari dua ruas. Satu ruas diperuntukkan bagi kendaraan dari arah Cawang menuju ke Bundaran Hotel Indonesia, dan satu ruas lainnya untuk kendaraan dari arah Slipi menuju Blok M. Simpang Susun Semanggi hanya boleh dilintasi oleh kendaraan roda empat atau mobil.
Baca juga: Tinjau Simpang Susun Semanggi, Djarot Foto-foto bersama Pejabat DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.