Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada SMA di Bekasi Tak Punya Meja dan Kursi, Ini Kata Gubernur Jabar

Kompas.com - 28/07/2017, 12:04 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.comGubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan akan segera menyediakan fasilitas sekolah meja dan kursi untuk sekolah di Kota Bekasi, terutama SMAN 18 Kota Bekasi.

"Insya Allah kita akan bangun ruang kelas baru 4.000 ruang kelas, jadi kalau 4.000 aja dibangun apalagi meja dan kursi untuk (sekolah) di Bekasi, kita selesaikan nanti, tapi kita juga harus nunggu waktu ya," ujar Aher saat ditemui di Asrama Haji Bekasi, Jumat (28/7/2017).

Ia menjelaskan, tidak adanya meja dan kursi di SMAN 18 Kota Bekasi baru diketahui pada saat penerimaan siswa baru. Aher memastikan akan menyelesaikan, memperbaiki, dan menertibkan apa saja yang diperlukan untuk kegiatan belajar mengajar di SMA.

Sementara, kata Aher, Pemprov Jabar baru enam bulan alih kelola tingkat SMA/SMK.

"Kita akan menata satu per satu, karena kita ingin penanganan provinsi lebih baik daripada penanganan sebelumnya. Selain membangun sekolah di berbagai daerah, kita akan tingkatkan kesejahteraan pengajar dan pegawai," kata Aher.

Para siswa SMAN 18 Kota Bekasi belajar sambil lesehan karena sekolahnya tidak memiliki kursi dan meja. Proses belajar mengajar tetap berlangsung meski para siswa hanya duduk beralaskan karpet.

"Kami memang dapat (dana) bangunan dari Pemkot, jadi kami dapat gedungnya saja tanpa meja dan kursi," ujar Wakil Kepala Urusan Sarana dan Prasarana SMAN 18 Kota Bekasi, Elfi Suyanti.

Baca: Siswa SMAN 18 Kota Bekasi Khawatir Ujian Terganggu karena Tidak Ada Meja dan Kursi

Elfi menjelaskan, pada 2014 Pemkot Bekasi memberikan bantuan dan sudah digunakan untuk membeli kursi serta meja untuk lima kelas.

Saat ini, masih ada empat kelas yang belum dilengkapi kursi dan meja. Masing-masing kelasnya terdiri dari 36 siswa, sehingga para siswanya terpaksa belajar sambil lesehan.

"Waktu belajar enggak kondusif kalau lesehan gini, kalau lagi kosong pada tidur-tiduran. Kalau terlalu lama nunggu fasilitasnya, terus nanti kami ujian gimana?" ujar seorang murid kelas X SMAN 18 Kota Bekasi, Niluh Putu Astini (15).

Sementara siswa lainnya, Radu Ginting (15), mengatakan proses belajar jadi kurang nyaman jika harus dilakukan lesehan. Dia mengaku kecewa karena baru mengetahui sekolahnya kekurangan meja dan kursi setelah dia diterima di sekolah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com