Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Jalan Dewi Persik, Pemkot Bekasi Akan Surati Google

Kompas.com - 07/08/2017, 12:06 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bekasi, Titi Masrifahati mengatakan, segera melayangkan surat ke Google perihal perubahan nama jalan Dewi Sartika menjadi Jalan Dewi Persik.

“Kita harus klarifikasi dengan pihak Google, akan membuat surat tertulis resmi. Hari ini akan kita proses,” ujar Titi saat ditemui di Alun-alun Kota Bekasi, Senin (7/8/2017).

Dia menambahkan, hal klarifikasi harus dilakukan karena terkait dengan masalah keamanan informasi.

Sebab, kata Titi, perubahan pada aplikasi Google Maps menyangkut nama seorang pahlawan nasional dan mempengaruhi integritas kota.

Baca: Jalan Dewi Sartika Bekasi Berubah Jadi Jalan Dewi Persik di Google Maps

Titi menduga, terdapat kelompok-kelompok yang memang sengaja untuk mengubah nama jalan tersebut dengan memanfaatkan fasilitas yang disediakan Google.

“Ada yang iseng (mengubah nama jalan). Kelemahan open source bisa mengubah ini. Tujuan Google sebenarnya biar masyarakat bisa berpartisipasi, tapi sekarang malah disalahgunakan,” kata Titi.

Adapun perubahan nama Jalan Dewi Sartika menjadi Dewi persik ini, Titi mengatakan sudah terdeteksi sejak Minggu (30/7/2017).

Namun, Pemkot Bekasi baru menerima laporan pada Minggu (6/8/2017) dan hingga saat ini Diskominfo Kota Bekasi telah melacak 100 orang pertama yang melakukan pencarian nama Jalan Dewi Persik melalui Google.

Sementara itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi membenarkan perubahan nama Jalan Dewi Sartika dalam aplikasi Google Maps.

“Itu ada yang usil sehingga jadi Jalan Dewi Persik, tetapi sebenarnya tetap itu Jalan Dewi Sartika, karena dari saya SMP jalan itu ya Dewi Sartika,” ujar Rahmat.

“Mau beri nama (jalan) saja kita selametan, masa main ganti-ganti nama saja,” kata dia.

Baca: Usman dan Harun Resmi Gantikan Nama Jalan Prapatan Raya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com