JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan perubahan nama Jalan Prapatan Raya, Senen, Jakarta Pusat, menjadi Jalan Usman dan Harun.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap dua prajurit Korps Komando Operasi (KKO) Marinir TNI AL yang gugur dalam tugas di Singapura tersebut.
"Ini untuk mengenang dan menghormati prajurit Usman dan Harun. Permintaannya pada pemerintah Indonesia waktu itu, kuburkan saya secara berdampingan, Usman dan Harun kuburannya di Kalibata berdampingan," ujar Djarot, di Markas Komando Marinir, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2016).
Selain alasan itu, lanjut Djarot, pergantian nama jalan tersebut dikarenakan Jalan Prapatan Raya memiliki dua ruas jalan, yakni yang mengarah dari Tugu Tani ke persimpangan Senen dan sebaliknya.
Dengan demikian, ia menilai harus ada pembeda dua jalur yang berbeda arah tersebut. (Baca: Dampak Perubahan Nama Jalan Prapatan Jadi Usman-Harun)
"Jalannya kembar. Maka Jalan Prapatan diubahlah menjadi Jalan Usman dan Harun. Tidak bisa misalnya kalau bukan tidak dua lajur seperti ini, tidak bisa namanya menjadi Jalan Usman dan Harun," ujar Djarot.
Djarot berharap, perubahan nama jalan itu dapat menumbuhkembangkan nasionalisme dan kesetiakawanan sosial warga Ibu Kota.
Usman dan Harun adalah anggota Komando Korps Operasi (KKO) yang sekarang dikenal sebagai Korps Marinir TNI AL.
Keduanya adalah anggota pasukan khusus yang menyusup ke Singapura semasa Konfrontasi Ganyang Malaysia (1963-1966).
Usman dan Harun digantung Pemerintah Singapura setelah berhasil meledakkan Mac Donald House di Singapura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.