Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Balita yang Jatuh di Ciputat Bisa Naik ke Lantai 3 Sekolah?

Kompas.com - 14/08/2017, 15:50 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pelaksana Harian Kepala SDN 04 Ciputat Sidup Usman menceritakan pihaknya sedang memasang bendera plastik untuk menyambut Hari Kemerdekaan ketika saudara salah satu murid di sana, A (2), terjatuh dari lantai 3.

A terjatuh dari lantai 3 gedung sekolah pada Sabtu (12/8/2017) saat mengantar saudaranya untuk masuk sekolah tersebut. Bangunan lantai 3 tempat A terjatuh saat itu masih dalam tahap renovasi.

A diduga bisa naik ke lantai atas karena saat itu tangga menuju lantai 2 dan 3 tidak dipasang pembatas.

"Sekolah memang lagi ramai-ramainya, lalu lagi ada pemasangan bendera jadi pembatas di tangga buat ke lantai dua sama tiga dibuka. Tapi anehnya, enggak ada satu pun yang lihat korban naik ke atas," kata Sidup saat ditemui Kompas.com pada Senin (14/8/2017).

A saat itu diajak oleh neneknya yang mengantar saudara A untuk bersekolah. Sang nenek mengantar langsung saudara A ke ruang kelas yang jaraknya memang cukup dekat dengan tangga dari lantai dasar.

Sidup mengungkapkan, kala itu nenek A juga membawa barang dagangan. Belakangan sang nenek sadar bahwa cucunya sudah tidak berada di dekatnya.

 

Baca:Balita di Ciputat Jatuh dari Lantai 3 Sekolah yang Sedang Direnovasi

Tidak lama, warga di luar sekolah kemudian berteriak karena ada seseorang yang jatuh dari lantai tiga dan tidak lain adalah A sendiri.

"Di tangga lantai dasar itu juga banyak ibu-ibu yang duduk. Seharusnya, korban enggak bisa langsung naik ke atas, tapi orang di sana ngakunya enggak lihat ada anak kecil yang main-main sampai ke atas begitu," tutur Sidup.

Bangunan SDN 04 Ciputat sedang dalam proses renovasi selama setahun terakhir. Ruang kelas yang baru bisa digunakan adalah di lantai dasar, sedangkan lantai dua dan tiga belum dipakai untuk kegiatan belajar-mengajar para murid.

Pihaknya juga sudah menaruh pembatas berupa tongkat bambu yang melintang serta beberapa papan tulis yang sudah tidak terpakai untuk menutup area tersebut.

 

Baca: Anak Balita yang Jatuh dari Lantai 3 SDN 04 Ciputat Meninggal Dunia

Pantauan Kompas.com di lokasi, dari luar bangunan sekolah, nampak lantai dua dan tiga yang sedang dalam pengerjaan memang tidak ada pembatas sama sekali.

Pembatas hanya dipasang di tangga menuju lantai-lantai tersebut. Jarak antara tanah dengan tempat A terjatuh di lantai tiga sekitar tiga sampai empat meter.

Adapun di bawah tempat A terjatuh merupakan tumpukan puing bangunan dan selokan kecil. Juga ada beberapa sampah yang berserakan di sana.

A sempat dilarikan ke puskesmas lalu dirujuk ke Rumah Sakit Sari Asih sesaat setelah kejadian. Namun, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (13/8/2017) malam pukul 21.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com