Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agustinus Dinilai Memanjat Tower untuk Cari Sensasi

Kompas.com - 15/08/2017, 21:35 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Seksi Promosi dan Informasi Dinas Sosial DKI Jakarta, Miftahul Huda menjelaskan, pihaknya sempat memasukkan Agustinus Woro, laki-laki yang kerap memanjat tower ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBIBD) 1, Kedoya, Jakarta Barat.

Miftahul mengatakan, di panti tersebut, Agustinus sudah dibina selama beberapa hari agar tak mengulangi aksi nekatnya itu. 

Pembinaan itu, kata Miftahul hanya dilakukan beberapa hari karena Agustinus mengaku memiliki kerabat di Jakarta.

"Ya kami lepas lagi, bukan PMKS (penyandang masalah kesejahteraan sosial)," ujar Miftahul saat dihubungi Kompas.com,  Selasa (15/8/2017).

(baca: Warga Tonton Agustinus Memanjat SUTET, Jalan Yos Sudarso Macet)

Miftahul menjelaskan, Agustinus sudah sering memanjat tower dan bukan hanya di Jakarta, tapi juga di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bali.

Miftahul menilai pria asal NTT itu melakukan aksi nekatnya untuk mencari sensasi dan senang menjadi pusat perhatian.

Bahkan, tindakan memanjat tower dinilai sebagai cara Agustinus untuk mendapatkan julukan tertentu.

Miftahul mengatakan, suatu kali petugas pernah mengamankan Agustinus di sekitar kawasan Senen, Jakarta Pusat. Saat diamankan, Agustinus mengenakan topi bertuliskan "Agus Tower".

"Menurut saya dia punya suatu sindrom yang kepingin dapat perhatian. Kalau dia bisa naik tower dan apa yang dia inginkan kayaknya ada kenikmatan," ujar Miftahul.

Hingga saat ini, tindakan nekat tersebut masih terus dilakukannya. Pada Senin (14/8/2017), Agustinus nekat memanjat saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan belum turun hingga Selasa malam.

(baca: Menolak Turun dari SUTET, Agustinus Ancam Petugas Menggunakan Bensin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com