JAKARTA, KOMPAS.com - Agustinus Woro (48), pria yang memanjat menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) di Tanjung Priuk, Jakarta Utara sejak Senin (14/8/2017) membawa beberapa spanduk yang berisi tuntutan atas aksinya.
Menurut seorang petugas PLN yang berjaga di bawah menara SUTET tempat Agustinus melakukan aksi nekatnya tersebut, spanduk yang dibawa Agustinus itu dapat mengganggu sistem penyaluran listrik di daerah Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Bekasi apabila basah terkena hujan.
"Khawatirnya kalau basah itu bagian spanduk yang melambai bisa kena konduktor dan bisa akibatkan korsleting," ujar petugas itu, Selasa (15/8/2017).
(Baca juga: Semalaman Berada di Menara SUTET, Agustinus Tolak Turun)
Apalagi, cuaca di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara saat ini relatif mendung berawan.
Resiko terbesar yang dapat terjadi apabila konduktor rusak yakni pemadaman listrik di beberapa wilayah di Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Bekasi.
"Bisa jadi akan ada pemadaman listrik kalau benar terjadi (spanduk basah mengenai konduktor)," ujarnya.
(Baca juga: Khawatir Diancam, Evakuasi Agustinus dari SUTET Belum Dilakukan)
Sejak Senin (14/8/2017) pagi, Agustinus memanjat tersebut dan bertahan hingga saat ini dengan membawa perbekalan makanan dan sejumlah cairan bensin.
Ia menolak turun setelah dibujuk. Kini, petugas tidak lagi berupaya mengevakuasi Agustinus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.