Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Tebet soal Hujan yang Hanya Turun di Rumahnya

Kompas.com - 28/08/2017, 21:34 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Muzakir, warga Jalan Tebet Barat Dalam Ii (satu i), menceritakan kronologi hujan yang terjadi di rumahnya pada Minggu (28/8/2017) dan viral di media sosial.

Saat itu, sekitar pukul 17.00, Muzakir tengah bermain catur di teras rumahnya. Kemudian pukul 17.30, hujan tiba-tiba turun.

"Ini hujan cuma setengah rumah saya saja, enggak semuanya," kata Muzakir saat ditemui di rumahnya, Senin malam.

(Baca juga: Hujan Hanya Basahi Satu Rumah di Tebet, Bagaimana Bisa Terjadi?)

Muzakir mengatakan, ia kemudian masuk ke dalam untuk melaksanakan shalat magrib. Setelah shalat, ia keluar dan mendapati banyak warga berkumpul di depan rumahnya.

Ia awalnya mengira air itu turun dari toren air di rumahnya. Namun, air yang turun bukan berupa kucuran melainkan rintik-rintik.

"Orang sampai malam datang melihat, tetangga, dan orang lewat," kata Muzakir. Ia mengatakan, hujan turun dengan intensitas deras dan bertahan hingga enam jam.

Anehnya, hujan tak bergeser sama sekali. Hujan dengan area kecil sempat turun di tiang listrik sisi kanan rumah, tetapi hanya bertahan sebentar.

Muzakir dan seorang warga lainnya iseng menampung air hujan itu di ember. Hampir semua yang melihat, mengabadikan hujan itu dengan ponsel.

Sekitar pukul 00.00, hujan berhenti. Namun, menurut Muzakir, hujan sempat datang di area yang sama sekitar pukul 07.00 keesokan harinya dan hanya bertahan sebentar.

"Saya sempat pakai airnya buat kumur-kumur, tetapi terus dibuang sama Ibu," ujar Muzakir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com