KOMPAS.com - Buntut kasus meninggalknya bayi Tiara Debora di RS Mitra Keluarga Kalideres mendominasi deretan berita paling banyak dibaca dari ibu kota selain beberapa berita viral di media sosial.
Berita yang paling banyak dibaca adalah klaim manajemen RS Mitra Keluarga Kalideres yang mengklaim tak mengetahui jika bayi Debora merupakan peserta BPJS Kesehatan.
Namun, klaim ini malah menimbulkan pertanyaan baru sebab pihak rumah sakit juga mengakui mereka ikut berusaha mencarikan rumah sakit peserta BPJS untuk memindahkan bayi Debora.
Pertanyaan yang muncul adalah mengapa RS Mitra Keluarga Kalideres tak langsung saja merawat Debora ke ruang PICU ketimbang mencari rumah sakit rujukan BPJS.
Kondisi yang menimpa bayi Debora ini mendapat perhatian Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Menurut Djarot seharusnya pihak rumah sakit merawat terlebih dahulu bayi Debora sebelum meminta uang muka saat bayi tersebut harus dirawat di ruang PICU.
Sehingga, Djarot meminta agar izin operasional RS Mitra Keluarga Kalideres dievaluasi jika terbukti lalai dalam kasus ini.
Pemerintah DKI, dalam hal ini Dinas Kesehatan, tak tinggal diam dan memanggil manajemen rumah sakit swasta tersebut.
Setelah menjalani pertemuan maka Dinas Kesehatan menyimpulkan ada unsur kelalaian rumah sakit dalam kasus ini karena tak mengetahui bahwa Debora adalah peserta BPJS.
Alhasil, manajemen rumah sakit akhirnya meminta maaf kepada orangtua Debora dan berjanji mengembalikan biaya perawatan Debora selama di IGD sebesar Rp 6 Juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.