Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Debora Siapkan Materi Laporan terhadap RS Mitra Keluarga

Kompas.com - 13/09/2017, 10:42 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum orangtua bayi Tiara Debora, Birgaldo Sinaga, menyampaikan, pihaknya kini sedang menyusun materi untuk melaporkan Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres ke kepolisian.

Hal itu dilakukan setelah Rudianto Simanjorang dan Henny Silalahi membawa Debora untuk dirawat di sana tetapi karena uang muka perawatan tak mencukupi, pihak RS tidak mau merawat bayi itu di ruang pediatric intensive care unit (PICU), lalu bayi tersebut meninggal dunia. Di sisi lain, bayi Debora merupakan pasien yang memegang kartu BPJS Kesehatan.

"Kami sedang menyusun materi laporan untuk melapor pihak rumah sakit. Kami juga sedang mendiskusikan untuk mengenakan pasal apa, bisa terkait Undang-Undang Kesehatan maupun pasal pidana," kata Birgaldo saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/9/2017) pagi.

Menurut dia, keputusan untuk membawa perkara itu ke ranah hukum karena keluarga merasa diperlakukan secara tidak adil oleh pihak rumah sakit.

Baca juga: Kadis Kesehatan: Ada Penyimpangan di RS Mitra Keluarga Kalideres

Selain itu, tujuan pelaporan untuk mewakili kasus serupa di rumah sakit lain, di mana warga yang kurang mampu mendapat perbedaan perlakuan karena keterbatasan biaya.

"Laporannya tidak buru-buru karena harus dipikirkan matang-matang apa yang harus disertakan. Kami akan berdiskusi dengan beberapa pihak dan mempertimbangkan sejumlah hal," kata Birgaldo.

Bayi Debora yang berumur empat bulan meninggal dunia di RS Mitra Keluarga Kalideres pada 3 September 2017. Anak pasangan Rudianto Simanjorang dan Henny Silalahi itu dibawa ke RS itu karena sudah sepekan terkena flu disertai batuk.

Setibanya di RS pada Minggu dini hari itu, Debora langsung diberi penanganan pertama oleh petugas jaga. Namun, kondisinya belum pulih dan RS menyarankan agar Debora ditangani di pediatric intensive care unit (PICU).

Lihat juga: Dinkes: RS Mitra Keluarga Kalideres Pernah Terima Pasien BPJS

Menurut Rudi dan Henny, mereka ingin anaknya segera dirawat tetapi pihak RS tidak bisa menerima Debora karena uang muka perawatan sekitar belasan juta belum bisa mereka bayar saat itu. Sementara pihak RS mengaku justru Rudi dan Henny yang menolak anaknya dirawat di ruang PICU dan meminta mereka mencari RS lain yang menerima pasien BPJS Kesehatan. Pencarian itu memakan waktu lama.

Selama mencari RS yang menerima BPJS tersebut, kondisi Debora semakin parah, dan akhirnya meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com