Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Generasi Z Tonton Film G30S/PKI...

Kompas.com - 21/09/2017, 07:38 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Seperti yang telah dijadwalkan, SMK Muhammadiyah 1 Depok menggelar acara nonton bareng film Pengkhianatan G30S/PKI pada Rabu (20/9/2017) malam.

Bertempat di masjid sekolah, acara nobar film G30S/PKI ternyata juga diikuti siswa dan siswi dari SMP Muhammadiyah 8, sekolah yang masih satu kompleks dengan SMK Muhammadiyah 1.

Acara nobar film G30S/PKI di SMK Muhammadiyah 1 Depok merupakan bagian dari rangkaian acara perayaan Tahun Baru Hijriyah yang digelar di sekolah tersebut.

Sebelum nobar, acara diisi dengan pembacaan puisi serta pembagian hadiah dari berbagai lomba yang diadakan pihak sekolah sejak siang harinya.

Pemutaran film G30S/PKI terpantau baru dimulai sekitar pukul 21.30 WIB. Saat satu jam pertama pemutaran film, banyak pelajar yang terlihat tak fokus menyaksikan film.

Sambil tidur-tiduran, mereka lebih banyak mengobrol dan bercanda. Bahkan tak sedikit pula yang keluar masuk masjid untuk membuang kebosanan.

Para pelajar terlihat baru fokus dan antusias kembali saat film memasuki adegan penculikan tujuh jenderal. Hal ini disebabkan karena di adegan tersebut ada banyak suara desingan peluru dari adegan penembakan.

Baca juga: Menhan Ryamizard Berharap Pemutaran Film G30S/PKI Tidak Dipolitisasi

Ditemui di sela-sela pemutaran film, sejumlah siswi menyatakan bahwa ini merupakan pertama kalinya mereka menyaksikan film G30S/PKI. Mereka mengaku sebenarnya tak mengerti jalan cerita dari film tersebut.

"Enggak ngerti maksud (film)-nya apa," ujar Namira, seorang siswi kelas VII SMP Muhammadiyah 8.

Kesan campur aduk dialami para siswa saat menyaksikan film yang tercatat berdurasi sekitar 270 menit itu, dari mulai bosan hingga ketakutan. Rasa bosan diakui mereka terjadi pada awal film, karena adegan lebih banyak diisi dialog mengenai kondisi politik pada masa tersebut.

"Serem pas ada tembak-tembakannya," ujar Vira, siswi kelas XI SMK Muhammadiyah 1.

Para pelajar, baik dari SMK Muhammadiyah 1 maupun SMP Muhammadiyah 8 merupakan anak-anak yang lahir setelah era Reformasi. Sebelum adanya pemutaran film di sekolah mereka, anak-anak dari generasi Z ini tak pernah lagi menyaksikan film G30S/PKI yang saat Orde Baru menjadi film yang wajib tayang di televisi setiap tahun.

Kondisi itulah yang diakui pihak sekolah melatarbelakangi diadakannya nobar film G30S/PKI di sekolah.

Baca juga: Ketua MPR Sepakat dengan Ide Jokowi soal Film G30S/PKI Versi Kekinian

Guru sejarah SMK Muhammadiyah 1, Sutarsa, menyatakan peristiwa G30S/PKI merupakan bagian dari sejarah kelam dalam perjalanan bangsa Indonesia yang sudah seharusnya diketahui oleh generasi muda saat ini.

"Generasi ini harus diberikan pemahaman ini. Kalau mereka enggak tahu, nanti apa yang terjadi. Kata Presiden Soekarno 'jangan sekali-kali melupakan sejarah'," ujar Sutarsa.

Kompas TV Presiden & Panglima TNI Setuju Film G30S/PKI Direvisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com