Salin Artikel

Ketika Generasi Z Tonton Film G30S/PKI...

Bertempat di masjid sekolah, acara nobar film G30S/PKI ternyata juga diikuti siswa dan siswi dari SMP Muhammadiyah 8, sekolah yang masih satu kompleks dengan SMK Muhammadiyah 1.

Acara nobar film G30S/PKI di SMK Muhammadiyah 1 Depok merupakan bagian dari rangkaian acara perayaan Tahun Baru Hijriyah yang digelar di sekolah tersebut.

Sebelum nobar, acara diisi dengan pembacaan puisi serta pembagian hadiah dari berbagai lomba yang diadakan pihak sekolah sejak siang harinya.

Pemutaran film G30S/PKI terpantau baru dimulai sekitar pukul 21.30 WIB. Saat satu jam pertama pemutaran film, banyak pelajar yang terlihat tak fokus menyaksikan film.

Sambil tidur-tiduran, mereka lebih banyak mengobrol dan bercanda. Bahkan tak sedikit pula yang keluar masuk masjid untuk membuang kebosanan.

Para pelajar terlihat baru fokus dan antusias kembali saat film memasuki adegan penculikan tujuh jenderal. Hal ini disebabkan karena di adegan tersebut ada banyak suara desingan peluru dari adegan penembakan.

Ditemui di sela-sela pemutaran film, sejumlah siswi menyatakan bahwa ini merupakan pertama kalinya mereka menyaksikan film G30S/PKI. Mereka mengaku sebenarnya tak mengerti jalan cerita dari film tersebut.

"Enggak ngerti maksud (film)-nya apa," ujar Namira, seorang siswi kelas VII SMP Muhammadiyah 8.

Kesan campur aduk dialami para siswa saat menyaksikan film yang tercatat berdurasi sekitar 270 menit itu, dari mulai bosan hingga ketakutan. Rasa bosan diakui mereka terjadi pada awal film, karena adegan lebih banyak diisi dialog mengenai kondisi politik pada masa tersebut.

"Serem pas ada tembak-tembakannya," ujar Vira, siswi kelas XI SMK Muhammadiyah 1.

Para pelajar, baik dari SMK Muhammadiyah 1 maupun SMP Muhammadiyah 8 merupakan anak-anak yang lahir setelah era Reformasi. Sebelum adanya pemutaran film di sekolah mereka, anak-anak dari generasi Z ini tak pernah lagi menyaksikan film G30S/PKI yang saat Orde Baru menjadi film yang wajib tayang di televisi setiap tahun.

Kondisi itulah yang diakui pihak sekolah melatarbelakangi diadakannya nobar film G30S/PKI di sekolah.

Guru sejarah SMK Muhammadiyah 1, Sutarsa, menyatakan peristiwa G30S/PKI merupakan bagian dari sejarah kelam dalam perjalanan bangsa Indonesia yang sudah seharusnya diketahui oleh generasi muda saat ini.

"Generasi ini harus diberikan pemahaman ini. Kalau mereka enggak tahu, nanti apa yang terjadi. Kata Presiden Soekarno 'jangan sekali-kali melupakan sejarah'," ujar Sutarsa.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/21/07380651/ketika-generasi-z-tonton-film-g30spki

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke