Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Tahanan Kasus Kejahatan Punya Hak Menikah di Kantor Polisi

Kompas.com - 26/09/2017, 16:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Semua tahanan yang tengah menyandang status tersangka kasus kejahatan disebut punya hak untuk menikah, tanpa pengecualian.

Sepanjang pernikahan tersebut dilangsungkan di kantor polisi. Hal itu diutarakan Wakapolsek Limo Ajun Komisaris Dodo Hermawan.

Menurut Dodo, pihak kepolisian akan selalu siap memfasilitasi tahanan yang punya keinginan menikah. Ia menyamakan hak ini dengan hak tahanan berstatus pelajar yang harus mengikuti ujian.

"Mereka tinggal mengajukan permohonan saja. Kami nanti memfasilitasi, seperti menyediakan tempat dan petugas dari KUA-nya," ujar Dodo saat ditemui di Mapolsek Limo, Depok, Selasa (23/9/2017).

Baca: Kisah Tino, Ari, dan Arief Menikahi Gadis Pujaan di Kantor Polisi

Mapolsek Limo merupakan lokasi tempat dilangsungkannya akad nikah seorang tahanan narkoba pada Sabtu (23/9/2017) pekan lalu.

Sepanjang menjadi anggota polisi, Dodo mengaku sudah kerap menjumpai tahanan yang mengajukan ingin menikah dan akhirnya melangsungkan akad di kantor polisi.

"Kalau selama di Limo baru sekali ini. Tapi sebelumnya (waktu bertugas) di tempat lain udah pernah. Kalau waktu di Pancoran Mas pernah juga ada (tahanan) yang izin untuk ikut ujian," ujar Dodo.

Pernikahan seorang tahanan di kantor polisi bukan yang pertama kalinya terjadi. Jauh sebelum yang terjadi di Mapolsek Limo, masih banyak kejadian serupa di tempat lain.

Baca: Akibat Berstatus Tahanan, Tino Menikahi Kekasihnya di Mapolsek Limo

Pernikahan yang dilakukan tahanan terduga kasus kejahatan memang tidak dilarang sepanjang tidak menggangu proses penyidikan.

Pemilihan lokasi di kantor polisi dilakukan lebih bertujuan untuk keamanan, seperti mencegah tahanan kabur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com