Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CCTV di Persimpangan Jalanan Jakarta Bisa Pantau Pelat Nomor

Kompas.com - 02/10/2017, 08:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) yang kini dipasang di sebagian persimpangan jalanan di Jakarta merupakan CCTV dengan kualitas high resolution. Teknologi ini membuat CCTV tersebut bisa digunakan untuk memantau pelat nomor kendaraan yang melintas.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, pemasangan CCTV high resolution merupakan bagian dari persiapan penerapan tilang elektronik (e-tilang). Ia menyebutkan, penerapan e-tilang memerlukan CCTV dengan kemampuan dapat membaca nomor kendaraan dengan jelas.

"Sementara ini kan tilang elektronik on progres. Tapi kamera yang dipasang sudah dapat membaca pelat nomor," kata Sigit saat dihubungi, Minggu (1/10/2017).

Menurut dia, pemberlakuan tilang elektronik masih menunggu rampungnya peraturan sebagai landasan hukum penerapan kebijakan tersebut.

Baca juga: DKI Jakarta Belum Total Terapkan Pelayanan E-Tilang

"Sambil menunggu aturan hukum terkait aturan tilang lelektronik, ini kami lakukan imbauan kepada masyarakat dengan pengeras suara," ujar Sigit.

Selain CCTV, titik persimpangan jalanan di Jakarta juga dilengkapi pengeras suara. Seluruhnya terhubung dengan ruang kendali Sistem Pengendali Lalu Lintas milik Dinas Perhubungan. Dengan sistem itu, pengendara yang kedapatan melanggar dapat diteriaki langsung melalui pengeras suara.

Contoh penerapannya dapat dilihat di video yang diunggah di akun Facebook Jakarta Smart City belum lama ini. Dalam video tersebut, tampak seorang pengendara motor yang berhenti melewati garis zebra cross. Oleh petugas di ruang kontrol Dishub, pengendara tersebut ditegur melalui pengeras suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com