Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarian Betawi Massal Batal Digelar Sebelum Jabatan Djarot Berakhir

Kompas.com - 02/10/2017, 13:08 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati mengatakan, pihaknya batal menggelar tari massal khas budaya Betawi jelang berakhirnya masa jabatan Djarot Saiful Hidayat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sebab, banyak agenda peresmian yang harus dihadiri Djarot sebelum jabatannya berakhir pada 15 Oktober mendatang.

"Kemarin itu ide kami memang untuk sebelum jabatan Pak Gubernur berakhir ya, tapi rupanya jadwal Pak Gubernur luar biasa banyak, padat," ujar Tinia di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2017).

Dinas Pariwisata mulanya akan menggandeng Dinas Pendidikan untuk menghadirkan 40.000 siswa-siswi untuk menari Betawi. Namun, Dinas Pendidikan tidak bisa menghadirkan 40.000 siswa-siswi tersebut.

"Massanya kan dari Dinas Pendidikan, keren banget kan, tapi ternyata Dinas Pendidikannya enggak sanggup. Saya lapor Pak Gubernur, ya sudah enggak usah dipaksain," kata Tinia.

Lihat juga: Tari Betawi Massal Akan Digelar Sebelum Djarot Lengser

Namun, tari massal itu tidak sepenuhnya dibatalkan. Dinas Pariwisata tetap akan menggelar gelaran tari massal Betawi untuk memperingati Hari Pahlawan. Dinas Pariwisata akan menggandeng pemilik industri di Jakarta untuk mengirimkan perwakilannya menjadi peserta tari massal.

"Insya Allah tanggal 11 November. Kan harusnya 10 November, tapi 10 November hari Jumat kan, Hari Pahlawan. Jadi kami ambil hari Sabtunya," ucap Tinia.

Tak hanya menampilkan budaya Betawi, tarian massal itu juga akan menampilkan berbagai pakaian adat dari seluruh daerah di Indonesia.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta sebelumnya berencana menggelar kegiatan tari massal jelang berakhirnya masa jabatan Djarot. Pertunjukkan tari yang melibatkan penari dalam jumlah sangat banyak belum pernah digelar di Jakarta. Acara tari massal itu juga dimaksudkan untuk mengenalkan dan menggugah perhatian masyarakat agar menyukai dan memelihari kesenian tradisional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com