Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Buruh Mulai Memadati Jalan Medan Merdeka Selatan

Kompas.com - 07/10/2017, 10:56 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa buruh mulai mulai memadati kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2017) siang.

Mereka hendak menggelar aksi unjuk rasa untuk memperingati Hari Layak Kerja Sedunia.

Pantauan Kompas.com di lokasi menunjukkan, massa buruh terliat menggunakan seragam dari serikat masing-masing. Mereka juga membawa bendera dan spanduk.

Dari spanduk yang dibentangkan, tampak ada enam tuntutan yang disampaikan.

Tuntutan mereka ialah menaikan upah minimum pada 2018 sebesar lebih dari 50 dollar AS atau Rp 850.000, meminta agar PP Nomor 78 Tahun 2018 dicabut, jaminan kesehatan gratis, dan menolak PHK besar-besaran.

Buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2017). Aksi unjuk rasa tersebut untuk memperingati hari kerja layak internasional dan menuntut kenaikan upah kerja yang layak bagi kaum buruh di Indonesia.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2017). Aksi unjuk rasa tersebut untuk memperingati hari kerja layak internasional dan menuntut kenaikan upah kerja yang layak bagi kaum buruh di Indonesia.

Baca: Wakapolri: Teman-teman Buruh kalau Unjuk Rasa yang Damai Saja

Mereka juga menolak kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), PAM, BBM, dan kebutuhan pokok serta sistem kerja kontrak, outsourcing, dan pemagangan.

Para buruh ini terlihat hadir ke lokasi dengan menumpangi kendaraan pribadi atau pun kendaraan umum yang telah disewa.

Di sekitar lokasi juga tampak dua mobil komando lengkap dengan pengeras suara. Mobil komando itu akan digunakan para peserta aksi untuk melakukan orasinya.

Buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2017). Aksi unjuk rasa tersebut untuk memperingati hari kerja layak internasional dan menuntut kenaikan upah kerja yang layak bagi kaum buruh di Indonesia.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2017). Aksi unjuk rasa tersebut untuk memperingati hari kerja layak internasional dan menuntut kenaikan upah kerja yang layak bagi kaum buruh di Indonesia.

Melihat massa yang telah berkumpul, aparat kepolisian juga sudah mulai berjaga. Mereka membagi tugas dalam melakukan pengamanan kali ini.

Baca: Ini Alasan Buruh Terus Melakukan Unjuk Rasa meski Sering Dicibir

Personel Sabhara bertugas mengawal para peserta aksi. Sedangkan lalu lintas bersiaga di sisi jalan untuk mengatur arus lalu lintas.

Rencananya, setelah berkumpul di Jalan Medan Merdeka Selatan, massa buruh akan berjalan kaki menuju depan Istana Negara.

Polisi berjaga di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2017). Aksi unjuk rasa tersebut untuk memperingati hari kerja layak internasional dan menuntut kenaikan upah kerja yang layak bagi kaum buruh di Indonesia.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Polisi berjaga di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2017). Aksi unjuk rasa tersebut untuk memperingati hari kerja layak internasional dan menuntut kenaikan upah kerja yang layak bagi kaum buruh di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com